Sabtu 25 May 2024 20:14 WIB

Pakar Sarankan Pola Makan Ini untuk Cegah Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif kronis.

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Muhammad Hafil
Alzheimer demensia (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Alzheimer demensia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif kronis yang menyebabkan hilangnya ingatan dan penurunan kognitif. Meskipun belum ada obat untuk itu, penelitian menunjukkan bahwa pola makan memainkan peran penting dalam mencegah atau menunda alzheimer. 

Lewat sejumlah penelitian ilmiah, para pakar merekomendasikan pola makan yang dapat mendukung fungsi kognitif dan kesehatan otak. Berikut pola makan yang diyakini dapat menjauhkan alzheimer, dikutip dari laman Knowridge, Sabtu (25/5/2024). 

Baca Juga

1. Pola makan yang baik untuk jantung 

Saran mendasar untuk pencegahan Alzheimer adalah menerapkan pola makan yang baik untuk jantung. Penelitian yang terbit di Journal of American College of Cardiology menunjukkan bahwa apa yang bermanfaat bagi jantung sering kali juga bermanfaat bagi otak. Makanan yang baik bagi jantung termasuk oat, buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah lemak jenuh.

2. Diet Mediterania

Sudah banyak penelitian yang menyoroti manfaat diet Mediterania dalam meningkatkan kesehatan kognitif dan mengurangi risiko alzheimer. Pelaku diet ini mengutamakan makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan yang kaya lemak sehat, unggas dalam jumlah sedang, sedikit daging merah, serta minyak zaitun.

3. Menerapkan diet MIND

Berdasarkan penelitian di Rush University Medical Center, diet MIND yang menggabungkan elemen diet Mediterania dan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) berkontribusi dalam penurunan risiko alzheimer. Komponen utama diet MIND buah beri dan sayuran berdaun hijau, yang telah terbukti memiliki efek neuroprotektif yang kuat. 

4. Membatasi gula dan makanan ultraproses 

Ada semakin banyak bukti bahwa pola makan tinggi gula dan karbohidrat olahan berkontribusi terhadap penurunan kognitif. Gula dan karbohidrat olahan sering kali didapati pada makanan ultraproses, di mana konsumsi berlebihan bisa memperburuk peradangan dan stres oksidatif, yang berbahaya bagi sel-sel otak. Lebih disarankan menyantap makanan utuh.

5. Makanan kaya vitamin dan mineral 

Vitamin B, C, D, E, serta mineral seperti magnesium dan seng berperan dalam menjaga kesehatan otak, juga fungsi neurologis.  Kekurangan sejumlah nutrisi itu dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif. Karenanya, pastikan makanan yang diasup kaya sejumlah nutrisi tersebut guna mendukung kesehatan otak. 

Sumber:

https://knowridge.com/2024/05/diet-tips-to-ward-off-alzheimers-disease/

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement