Senin 15 Apr 2024 05:15 WIB

Dipasang di Lengan, Implan KB Ibu Asal Inggris Ditemukan Bergeser ke Paru-Paru, Kok Bisa?

Dokter khawatir implan tersebut dapat merobek arteri jika dicabut.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Rontgen paru memperlihatkan implan KB yang semula berada di lengan ibu asal Inggris, Rebecca Hardy, telah bergeser ke paru-parunya. Implan itu dipasang pada 2018 dan berpindah posisi tiga tahun setelahnya.
Foto: Dok Rebecca Hardy
Rontgen paru memperlihatkan implan KB yang semula berada di lengan ibu asal Inggris, Rebecca Hardy, telah bergeser ke paru-parunya. Implan itu dipasang pada 2018 dan berpindah posisi tiga tahun setelahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang ibu bernama Rebecca Hardy, asal Nottinghamshire, Inggris, terkejut setelah mengetahui implan kontrasepsi (KB) yang dipasang di lengan kirinya tiba-tiba pindah ke paru-paru. Implan KB yang berukuran sekecil batang korek api itu telah terpasang di lengan kirinya selama tiga tahun.

Namun, ketika diperiksa, implan di lengan kiri itu hilang. Dokter dan petugas medis lain di rumah sakit menemukan implan itu telah bergeser ke bagian paru-paru wanita tersebut.

Baca Juga

Implan itu ditemukan di salah satu arteri pulmonal, yang merupakan pembuluh darah penting untuk membawa darah dari jantung ke paru-paru. Hardy mengatakan dokter telah memperingatkan tentang potensi bahaya melepas implan tersebut.

Dokter khawatir implan tersebut dapat merobek arteri jika dicabut. Karena itu, dokter masih memutuskan untuk membiarkan implan tersebut di tempatnya.

"Saya diberi pilihan untuk mencoba dan berusaha menghilangkannya tetapi diberi tahu bahwa itu adalah prosedur yang sangat berbahaya. Tidak ada kemungkinan 100 persen bahwa hal itu akan berjalan dengan baik, atau bahkan ada kemungkinan untuk menghilangkannya. Ditambah lagi, hal itu bisa memperburuk keadaan saya dan merobek pembuluh darah saya," kata Hardy, seperti dilansir Daily Mail, Ahad (14/4/2024).

Sejauh ini, Hardy tidak merasakan gejala atau masalah kesehatan selama bertahun-tahun. Karenanya, ia menyetujui agar implan itu belum perlu dicabut.

Hardy enggan mengambil risiko apa pun karena ini adalah prosedur yang besar. Terlebih ia memiliki anak-anak yang membutuhkannya.

"Aku punya dua anak yang perlu dipikirkan," kata dia.

Hardy bukan satu-satunya perempuan yang mengalami migrasi implan kontrasepsi. Pada 2019 lalu, seorang wanita berusia 31 tahun di Portugal, perlu melepas implan dari paru-parunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement