REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu santet sempat mengemuka ketika selebgram Stevie Agnecya meninggal pada pekan lalu (21/3/2024). Keluarga telah membantah rumor tersebut dan menyatakan almarhumah berpulang setelah berjuang sembuh dari penyakit.
Di era modern seperti sekarang ini, mengapa masih ada orang yang percaya dengan santet dan memilih ilmu hitam untuk mengatasi masalah? Pengurus Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta ustadz Irfan Helmi mengatakan santet adalah sesuatu yang faktual, sehingga orang-orang yang lemah imannya dengan mudah dapat percaya bisikan setan.
Percaya dalam arti meyakini kegunaan santet bisa bermanfaat baginya. Orang tersebut tidak memedulikan bahwa itu adalah perbuatan dosa besar.
"Karena itu, sekali lagi, kaum Muslimin perlu tahu caranya mengobati santet atau guna-guna dan sejenisnya," ujar ustadz Irfan kepada Republika.co.id.
Lalu, apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang Muslim jika merasa disantet? Ustadz Irfan menjelaskan, langkah pertama ialah menjalani rukiah.
Ustadz Irfan menjelaskan, rukiah artinya membacakan ayat-ayat Alquran atau doa maupun dzikir yang disyariatkan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk membaca Ayat Kursi, misalnya.
"Itu termasuk dibacakan kepada orang yang terkena santet atau apabila dia sendiri ingin terhindar dari kena santet, maka dia baca Ayat Kursi," katanya.
Lebih lanjut, ustadz Irfan mengatakan, Nabi Muhammad SAW juga pernah mengajarkan agar membaca Al-Muawwidzatain, yakni dua surat pelindung. Surat yang dimaksud ialah Al-Falaq dan An-Nas.
"Itu juga berdasarkan dalil yang shahih karena dua surat, Al-Falaq dan An-Nas, ini dianjurkan untuk kita membacanya agar terhindar terkena santet atau agar kita bisa mengatasi santet," ujarnya.