REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang menakutkan dan tiga besar penyebab kematian di dunia. Namun, sebetulnya penderita kanker yang ditangani dengan multidisiplin memiliki tingkat harapan hidup lebih tinggi.
"Ada penelitian di luar negeri yang mengungkap pasien-pasien kanker payudara yang ditangani dengan tim multidisiplin tingkat harapan hidupnya relatif lebih panjang," ujar dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi Alvin T Harahap saat ditemui Republika.co.id dalam acara Buka Bersama Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Dokter Alvin memaparkan, ada enam ahli yang masuk dalam Tim Kanker Multidisiplin RSPP, yaitu ahli onkologi medis, ahli onkologi radiasi, ahli bedah onkologi, perawatan onkologi, ahli gizi, dan psikolog. Seluruh tim akan sering bertemu untuk membahas kasus pasien serta rencana perawatan.
Khususnya pada pasien kanker lanjut usia (lansia), pendekatan dengan multidisiplin ini akan lebih efektif. "Kami rembukan, ini sebenarnya diagnosisnya apa, lalu untuk terapinya. Kalau pada keadaan-keadaan awal biasanya masih yang khas gitu ya, masih bisa kita kasih terapi sesuai dengan pedoman tata laksana," ucap dr Alvin.
Namun, terkadang, dalam perkembangannya, penyakit bisa berubah menjadi lebih rumit. Misalnya, timbul gagal jantung atau gagal sumsum tulang, sehingga dokter perlu untuk mengubah terapi. Itu semua harus didiskusikan dengan rekan satu tim untuk mencari solusi berikut alternatif pilihan lain.