Kamis 07 Mar 2024 00:10 WIB

Sikat Gigi Patah di Dalamnya, Kasus Fraktur Penis Pria Jatim Masuk Jurnal Internasional

Kasus fraktur penis ini dilaporkan ke International Journal of Surgery Case Reports.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Hasil rontgen memperlihatkan sikat gigi terselip di alat vital seorang pria berusia 43 tahun asal Jawa Timur. Kasus fraktur penis yang dialaminya dilaporkan tim dokter RSUD Dr Soetomo ke International Journal of Surgery Case Reports pada 20 Februari 2024.
Foto: Dok RSUD Dr Soetomo
Hasil rontgen memperlihatkan sikat gigi terselip di alat vital seorang pria berusia 43 tahun asal Jawa Timur. Kasus fraktur penis yang dialaminya dilaporkan tim dokter RSUD Dr Soetomo ke International Journal of Surgery Case Reports pada 20 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria di Jawa Timur menggegerkan dunia kedokteran dengan kasus tak lazim yang dialaminya terkait cedera penis. Dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo memerlukan waktu dua jam untuk memperbaiki penisnya yang retak.

Temuan kasus tersebut dimuat dalam International Journal of Surgery Case Reports pada 20 Februari 2024. Dikutip dari Daily Mail, Rabu (6/3/2024), para dokter menuliskan bahwa pasien diketahui pernah melakukan "operasi mandiri ala do it yourself (DIY)" untuk menyelipkan sikat gigi ke penisnya.

Baca Juga

Sikat gigi itu kemudian patah ketika pria tersebut melakukan hubungan seksual dengan wanita berada di posisi atas. Merasakan sakit yang luar biasa, pria berusia 43 tahun itu menunggu 12 jam sebelum mencari pertolongan medis.

Ketika ditanyakan alasannya memasang sikat gigi di penisnya, pria yang tidak disebutkan namanya itu mengaku melakukan operasi DIY untuk "kepuasan seksualnya". Menurut pasien, dia pertama kali membuat "sayatan kecil" untuk memasukkan sikat gigi pada 2017.

Tidak jelas apakah sikat gigi tersebut sudah ada di sana sejak saat itu atau apakah dia sudah pernah menggantinya. Berdasarkan pengakuan pasien, sebelumnya dia tidak pernah kesulitan mengeluarkan sikat gigi dari alat kelaminnya.

Menurut laporan para dokter di jurnal ilmiah, pasien tersebut menderita kelainan bentuk penis. Ini adalah sebuah tanda fraktur penis.

Meskipun penis bukan tulang, alat kelamin pria itu dapat patah jika bagian pelengkapnya terkena benda tajam maupun tumpul. Dalam banyak kasus, terdengar suara retakan atau letupan yang parah.

Setelah itu, biasanya penis jadi menyerupai terong, berubah warna menjadi ungu dan bengkak. Dokter mengatakan pria itu dipulangkan tiga hari setelah operasi, dan melaporkan tidak ada masalah.

Pasien kembali untuk pemeriksaan lanjutan satu bulan kemudian. Dia bisa buang air kecil dan mengaku tidak mengalami komplikasi apa pun. Kelainannya juga menghilang.

Mungkin Anda penasaran bagaimana fraktur penis terjadi. Fraktur penis terjadi ketika bagian pelengkapnya terkena trauma benda tajam dan tumpul, yang dapat terjadi selama hubungan seksual atau masturbasi yang kuat.

Sejak 1924, 1.600 kasus telah tercatat di seluruh dunia. Sekitar 16 kasus per tahun, menurut laporan Telegraph pada 2017.

Para peneliti mencatat bahwa dalam 50 persen kasus, suara retakan yang mengerikan dapat terdengar. Empat dari lima korban laki-laki kehilangan kemampuan ereksinya.

Mereka yang pernah mengalami trauma karena penisnya patah sering kali mengalami masalah disfungsi ereksi dan hubungan seks yang menyakitkan seumur hidup. Sebuah laporan pada 2017 mengungkap seorang pria dari China selatan yang menderita kesakitan setelah penisnya patah saat berhubungan seks dengan istrinya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement