Rabu 28 Feb 2024 13:43 WIB

Begini Asal Usul Kurma Medjool yang Telah Diekspor ke Berbagai Negara

Kurma medjool adalah salah satu kurma terbaik yang diproduksi di Palestina.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Pedagang melayani pembeli buah kurma di toko Elshanum, Tanah Abang, Jakata, Ahad (26/3/2023). Buah kurma yang menjadi salah satu menu pilihan untuk berbuka puasa tersebut ramai diburu pembeli. Menurut pedagang permintaan kurma pada ramadan meningkat hingga 50 persen dengan harga jual mulai dari 40ribu perkilo hingga 250 ribu perkilo tergantung jenisnya. Adapun jenis kurma yang dijual ditoko tersebut antara lain kurma Ajwa, Sukari, Tunis Tangkai, Khalas dan Medjool.
Foto: Republika/Prayogi.
Pedagang melayani pembeli buah kurma di toko Elshanum, Tanah Abang, Jakata, Ahad (26/3/2023). Buah kurma yang menjadi salah satu menu pilihan untuk berbuka puasa tersebut ramai diburu pembeli. Menurut pedagang permintaan kurma pada ramadan meningkat hingga 50 persen dengan harga jual mulai dari 40ribu perkilo hingga 250 ribu perkilo tergantung jenisnya. Adapun jenis kurma yang dijual ditoko tersebut antara lain kurma Ajwa, Sukari, Tunis Tangkai, Khalas dan Medjool.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pohon-pohon kurma yang dibudidayakan telah ada di Palestina selama ribuan tahun. Budidaya kurma tersebar luas di Palestina di kawasan Jericho, Lembah Yordan, dan Jalur Gaza, khususnya di kota Deir al-Balah dan Khan Yunis. 

Dilansir Ard Alkhair, Rabu (28/2/2024), secara historis, kota Jericho disebut sebagai “Kota Pohon-pohon Palem” atau City of Palms. Karena banyaknya perkebunan pohon tersebut di dalamnya. 

Baca Juga

Budidaya kurma merupakan tanaman yang paling sedikit memerlukan para tenaga kerja. Pohon itu membutuhkan waktu tiga tahun untuk berbuah, dan setelah enam tahun mencapai puncaknya. Sektor ini berada di urutan teratas sektor pertanian Palestina di Lembah Yordan, dalam hal luas lahan-lahan, konsumsi air, dan penyerapan tenaga kerja pertanian. 

photo
Pedagang melayani pembeli buah kurma di toko Elshanum, Tanah Abang, Jakata, Ahad (26/3/2023). Buah kurma yang menjadi salah satu menu pilihan untuk berbuka puasa tersebut ramai diburu pembeli. - (Republika/Prayogi.)
 

Setelah tahun 1967, sebagian besar daerah Lembah Yordan ditanami oleh para petani Israel dengan kultivar kurma baru berkualitas tinggi termasuk medjool. Kemampuan beradaptasi dari kultivar-kultivar baru dan penggunaan teknik-teknik canggih untuk perbanyakan dan budidaya kurma menghasilkan tanaman dengan kualitas dan hasil yang sangat baik untuk memasok pasar-pasar lokal dan internasional. 

Menurut Kementerian Pertanian Palestina, luas lahan yang ditanami pohon-pohon palem di lembah Palestina diperkirakan sekitar 24 ribu dunum atau sekitar 2.400 hektare pada akhir 2020 dari total 55 ribu dunum atau sekitar 5.500 hektare lahan yang dieksploitasi warga Palestina di Lembah Yordan. Ini hanyalah sebagian kecil dari 300 ribu dunum atau 33.000 hektare yang cocok untuk ditanami, namun masih belum dieksploitasi. 

Jumlah pohon palem pada akhir tahun 2020 diperkirakan sekitar 330 ribu pohon, dan kuantitas produksi kurma murni Palestina mencapai sekitar 12.800 ribu ton, berdasarkan statistik-statistik Kementerian Pertanian Palestina. 

Pasar lokal Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza mengonsumsi sekitar 6.000 ton kurma setiap tahunnya. Diperkirakan 60 persen produksi kurma Palestina dijual ke pasar lokal, dan hanya 40 persen produksinya diekspor dari varietas majool Palestina (medjool) di mana konsumsi per kapita diperkirakan setiap tahunnya sekitar 900 gram kurma. 

Varietas palem terpenting yang dibudidayakan di Palestina adalah Medjool, Al-Barhi, dan Elhayani. Kurma medjool adalah salah satu kurma terbaik yang diproduksi di Palestina, di tingkat regional dan internasional. Karena ditanam di daerah di bawah permukaan laut; ini meningkatkan persentase oksigen, yang memberinya rasa dan warna berbeda. 

Kurma-kurma medjool segar berasal dari....

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement