Kamis 22 Feb 2024 13:27 WIB

65 Persen Muslim Indonesia Dukung Boikot Produk Terafiliasi Israel

Kesadaran boikot tak hanya terjadi pada Muslim tapi juga non-Muslim.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Boikot produk Israel.
Foto:

Menilik lebih spesifik pada pasar Indonesia, penurunan penjualan cukup signifikan terjadi pada merek-merek yang berada di bawah naungan Unilever. Pada kuartal-IV 2023, pendapatan Unilever tercatat turun hingga 20 persen jika dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Selain pada sisi pendapatan, terjadi juga penurunan pada harga saham yang dialami perusahaan pemegang merek yang terkena dampak boikot seperti Starbucks yang turun hingga 12 persen pasca gerakan ini.

Meskipun sebagian besar responden Muslim menyatakan setuju dengan fatwa dan berkomitmen untuk patuh, tapi tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Hal ini tercermin dari 26 persen responden yang masih ragu-ragu terkait kepatuhan terhadap fatwa tersebut. 

Responden yang masih ragu-ragu mengungkapkan ketidakpastian mereka tentang implikasi praktis dari boikot dan merasa kurang terinformasi untuk membuat keputusan saat ini.

Sementara itu, terdapat 9 persen responden yang menentang fatwa. Mereka menunjukan penolakan karena kurang yakin terhadap efektivitas boikot untuk mengatasi isu sosial dan politik, serta mengekspresikan keinginan untuk memiliki otonomi dalam pemilihan produk.  

Dinamika ini mencerminkan pandangan masyarakat terhadap isu Palestina-Israel dan menunjukkan ada berbagai pandangan yang perlu dipahami lebih lanjut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement