Dewan Hubungan Amerika-Islam juga mengecam komentar Blair. Organisasi masyarakat tersebut mendorong Blair segera meminta maaf serta berdialog dengan komunitas Muslim Amerika.
Wakil Direktur Nasional CAIR Edward Ahmed Mitchell mengatakan tidak ada seorang pun yang dilahirkan sebagai seorang fanatik. Ia mengingatkan masyarakat tidak boleh berasumsi bahwa seseorang ditakdirkan untuk tetap menjadi seorang fanatik.
"Berdasarkan pernyataan penuh kebencian dan ketidaktahuan yang dilontarkan Nyonya Blair, kami ragu bahwa dia pernah melakukan hal tersebut, yakni terlibat dalam interaksi yang berarti dengan rekan-rekan Muslimnya di Hollywood atau anggota komunitas Muslim Amerika lainnya," kata Mitchell.
Mitchell mendesak Blair untuk meminta maaf sekaligus mengundangnya untuk berdialog dengan komunitas. Mitchell juga meminta agar studio maupun agensi Hollywood tidak lagi memberi hukuman bagi figur publik yang menyuarakan hak asasi manusia di Palestina.
"Juga berhenti mengabaikan komentar kebencian dari artis yang mendukung genosida yang sedang berlangsung di Gaza," kata Mitchell.
Alih-alih mengomentari kritik yang muncul, Blair malah menonaktifkan akun X-nya. Blair melakukan itu di tengah reaksi keras yang diterimanya sejauh ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
