REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengenai kemungkinan kolaborasi baru antara Key SHINee dan McDonald's atau McD kembali mencuat. Ini mengejutkan sekaligus menimbulkan ketidakpuasan di kalangan penggemar.
Pada tahun lalu, Key menjadi sorotan setelah berdandan sebagai ikonik Ronald McDonald di acara Halloween SM Entertainment. McDonald's memberikan penghargaan kepada Key sebagai bentuk apresiasi dan kolaborasi semakin berkembang ketika Key menjadi model resmi CF Korea McDonald's pada Januari 2023. Namun, setelah beberapa bulan tanpa promosi, McDonald's Korea kembali memunculkan rumor kolaborasi melalui unggahan di media sosial.
Dilansir Koreaboo pada Selasa (23/1/2024), Instagram dan Twitter McDonald's Korea menampilkan foto Key sebagai karyawan baru di McDonald's dengan keterangan yang mengisyaratkan kerja sama baru. "Perekrutan baru tim pemasaran: Key/Kim Ki Bum. Hari pertama bekerja," tulis McDonald's.
Penggemar, yang sebelumnya antusias dengan kolaborasi merek Key, kini merasa kecewa terutama karena McDonald's masuk dalam daftar boikot terhadap Palestina sejak Oktober 2023. Kontroversi ini muncul karena McDonald's Israel dituduh memberikan dukungan kepada Pasukan Pertahanan Israel, yang menyebabkan boikot di seluruh dunia.
McDonald's mencoba meredakan situasi dengan mengeklaim mereka tidak mendukung pemerintah yang terlibat dalam konflik tersebut. Dengan warganet yang semakin peka terhadap isu-isu politik, kolaborasi McDonald's dengan selebritas K-pop menjadi sorotan. Penggemar mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas kemungkinan kesepakatan baru, terutama mengingat kontroversi yang melibatkan McDonald's dan Palestina.
"Halo SM (label SHINee SM Entertainment), kami tidak ingin SHINee atau artis Anda mengasosiasikan atau mempromosikan Starbucks, McDonald's, atau perusahaan mana pun yang mendanai genosida di Palestina. Harap perhatikan kekhawatiran kami," tulis akun @kzj***.
"McDonald's bermitra dengan idola K-pop, terutama dengan berita sekarang bahwa Key bermitra dengan mereka, membuat perutku mual karena marah, usaha yang dipilih perusahaan-perusahaan ini untuk membuat orang terus membeli dari mereka sangat jahat," tulis akun @jjongarie***.