REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Perempuan Indonesia mengingatkan kriteria calon pemimpin yang patut masuk daftar hitam. Koalisi pun mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak punya rekam jejak pelecehan atau kekerasan terhadap perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lain pada Pemilu 2024.
"Tentukan pilihan pada mereka yang terus membuka peluang bagi perempuan untuk terlibat mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera," kata Ketua Koalisi Perempuan Indonesia Maria Kresentia di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Menurut Maria, ada empat poin yang perlu dijadikan pegangan bagi perempuan yang memiliki hak pilih. Pertama, yakni perempuan tidak perlu takut membuat pilihan calon yang benar, yang dapat memajukan Indonesia dan memastikan keberagaman sebagai kekayaan Indonesia yang merupakan identitas bangsa.
"Pilih pemimpin yang membuka peluang dan kebebasan bagi perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lain di seluruh Indonesia, untuk berpartisipasi dan meraih prestasi dalam politik, demokrasi, pemerintahan, dan pembangunan di semua sektor, dan menjadikan perempuan sebagai bagian penting dalam setiap kebijakan pembangunan," ucapnya.
Poin kedua, yakni setiap suara perempuan itu berharga. Sebab, satu suara saja sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa.
"Perempuan perlu ikut proses demokrasi ini untuk menentukan masa depan Indonesia ke depannya, jangan berpikir apalah artinya satu suara saya karena setiap suara kita berharga," kata dia.