Kamis 11 Jan 2024 13:55 WIB

Seberapa Signifikan Dukungan Khofifah untuk Prabowo-Gibran? Ini Analisis Pengamat

Khofifah resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran sepulang dari umroh.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dadang Kurnia, Dessy Suciati Saputri, Febrian Fachri, Febyan A

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya menepati janjinya untuk menyampaikan arah dukungan di Pilpres 2024, sepulang menjalani ibadah umroh. Khofifah pun menyatakan dukungan bagi pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga

"Bahwa sesuai janji saya, setelah umroh saya akan menyampaikan dukungan posisi saya dan saya menyampaikan saya mendukung Paslon nomor 02, dan saya siap masuk Jurkamnas, saya siap masuk TKN," kata Khofifah di ruang VIP Bandara Juanda, Sidoarjo, Rabu (10/2/2024).

Sebagai gubernur aktif, Khofifah pun menegaskan siap mengikuti aturan yang ada dalam mengampanyekan pasangan jagoannya. Ia mencontohkan aturan untuk cuti ketika berkampanye, Khofifah menegaskan kesiapannya mengikuti aturan yang ada.

"Apa yang menjadi regulasi saya akan ikuti. Jadi kalau kita turun (kampanye) kan cuti. Saya akan mengkuti sesuai dengan SOP yang ada," ujarnya.

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai, dukungan politik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan memperkuat elektabilitas paslon Prabowo dan Gibran. Dukungan Khofifah itu, kata dia, juga akan menentukan potensi kemenangan di Pilpres 2024.

"Dukungan politik Gubernur Jawa Timur Khofifah jelas akan mem-boosting elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Timur, yang selama ini menjadi medan pertarungan terbuka sekaligus menentukan potensi kemenangan Pilpres mendatang," ujar Umam dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (10/1/2024)

Ahmad menjelaskan, salah satu simpul kekuatan politik Jawa Timur adalah basis pemilih Nahdliyyin. Dukungan Khofifah pada Prabowo-Gibran akan membantu mengonsolidasikan simpul-simpul kekuatan politik Nahdliyyin untuk mempertebal kekuatan elektoral Prabowo-Gibran di Jawa Timur.

Umam menilai, dukungan Khofifah itu akan membantu membukakan pintu bagi Prabowo-Gibran untuk masuk ke basis-basis pesantren. Menurutnya, kampanye di jaringan pesantren tetap dibutuhkan untuk mengoptimalkan dukungan massa riil berbasis santri, alumni pesantren, hingga orang tua santri.

Umam juga berpendapat, dukungan Khofifah kepada Prabowo-Gibran ini akan mengganggu mesin politik PKB di kubu Anies-Muhaimin, yang saat ini menggantungkan mesin politiknya pada jaringan pesantren dan masyarakat Nahdliyyin.

"Tekanan terhadap mesin politik PKB di basis NU juga semakin kuat, ketika elite pengurus PBNU sendiri dirasa tidak sejalan dengan kepentingan politik pencawapresan Cak Imin," lanjut dia.

Lebih lanjut, Umam mengatakan, basis elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Timur saat ini masih cukup kompetitif, karena didukung mesin politik yang kuat di Jatim. Mesin politik Gerindra di Jatim sendiri lebih banyak dijalankan oleh jaringan mantan politisi PKB yang dulu memisahkan diri ketika terjadi konflik internal di PKB.

"Karena itu bisa dipahami mengapa cukup banyak pesantren di wilayah Tapal Kuda, Mataraman dan Arek yang saat ini mendukung Prabowo-Gibran," kata dia.

Sementara itu, lanjutnya, dua mesin politik yang selama ini mendominasi Jatim, yakni PDIP dan PKB sebagai representasi kekuatan politik abangan dan santri, saat ini terpecah di dua gerbong koalisi yang berbeda. Kendati demikian, Umam berpendapat, konstalasi politik di Jawa Timur masih dinamis.

"Mengingat Jatim adalah battle field terbuka dalam pilpres, maka jika ada paslon bisa menggabungkan mayoritas  jaringan politik nasionalis dan politik santri di Jatim, besar kemungkinan paslon itu akan memenangkan kontestasi Pilpres di tingkat nasional," ujar Umam.

 

photo
Elektabilitas capres cawapres. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement