Senin 08 Jan 2024 10:56 WIB

Ganjar Sering Kali Tampilkan Emosi Contempt, Apa Itu?

Ekspresi ini berupa pengetatan sudut bibir dengan salah satu sudut bibir terangkat.

Capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo  memaparkan visi misi saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.
Foto: Republiika/Putra M Akbar
Capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo memaparkan visi misi saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Monica Kumalasari, berpendapat calon presiden Ganjar Pranowo sering kali menampilkan emosi contempt saat calon presiden lain menjelaskan gagasan mereka pada debat ketiga Pilpres, Ahad (7/1/2024). 

Monica mengatakan ekspresi ini ditunjukkan dengan pengetatan sudut bibir dengan salah satu sudut bibir terangkat dan satunya melebar.

Baca Juga

"Ekspresi ini merupakan automatic response atau respons otomatis dari emosi merendahkan atau menganggap bahwa kedua pasangan calon lain lebih inferior," kata dia melalui pesan elektroniknya, Senin (8/1/2024).

Ganjar tampak mengangkat ujung bibir salah satunya saat calon presiden Prabowo Subianto berkata tentang komando TNI dan Polri akan tetap langsung di bawah presiden guna mempercepat reaksi dalam sesi debat akhir atau penyampaian pernyataan penutup.

"Angkat ujung bibir cepat banget pas Prabowo bilang Polri langsung di bawah presiden," tutur Monica.

Kemudian, berbicara tentang penampilan, Monica berpendapat Ganjar dan calon wakil presiden Mahfud Md dengan bomber jacket beserta tempelan emblem serta kacamata hitam menimbulkan reaksi visual masyarakat sebagai pesan nonverbal untuk menggambarkan mereka yang adaptif dan menyajikan kebaruan melalui penampilan berbeda dari debat sebelumnya.

Pesan lainnya, yakni menjunjung tinggi Indonesia yang beragam, yang dinilai secara konsisten ingin disampaikan.

Sekitar 75 persen manusia memiliki...

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement