REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika bencana alam atau musibah lain terjadi, ada kemungkinan warga harus segera pergi dari rumah untuk menyelamatkan diri. Tak ada waktu untuk mengemasi berbagai barang kebutuhan vital. Karena itu, ada baiknya hal-hal tersebut disiapkan dari jauh-jauh hari.
Situs resmi Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan pentingnya menyiapkan tas siaga bencana. Tas berisi paket perlengkapan kebutuhan dasar yang disiapkan sebelum terjadi bencana pada keadaan darurat selama 3x24 jam (tiga hari pertama).
Perlengkapan itu berguna untuk memenuhi kebutuhan dasar individu/keluarga pada kondisi tidak adanya bantuan sama sekali atau jika bantuan belum tiba. Muatan dalam tas siaga bencana tak boleh berlebihan. Berikut benda-benda yang harus ada di dalamnya, dikutip dari situs pusatkrisis.kemkes.go.id, Selasa (2/1/2024).
1. Dokumen penting
Dokumen penting perlu disiapkan untuk mengantisipasi keadaan darurat. Siapkan fotokopi kartu keluarga, tanda pengenal, polis asuransi, buku tabungan, buku nikah, ijazah, dan sertifikat berharga lainnya. Masukkan dokumen ke dalam map atau plastik yang kedap air.
2. Selimut darurat
Berbeda dengan selimut biasa, selimut darurat yang berbahan metal film polyester efektif untuk menahan air, angin, dan menjaga suhu tubuh tetap normal. Selimut ini tidak memakan banyak tempat dalam kondisi terlipat, juga bisa dipakai sebagai tempat menampung air dan memasak.
3. Perlengkapan P3K
Tas siaga bencana harus memuat perlengkapan P3K sederhana seperti alat perawatan luka dan obat-obatan umum. Siapkan obat diare, obat batuk, obat sakit kepala, obat lambung, obat demam, losion pengusir nyamuk, minyak kayu putih, dan obat yang biasa digunakan.
4. Pisau lipat serbaguna
Dalam kondisi darurat, membawa pisau lipat serbaguna akan sangat membantu. Pisau lipat dapat dipakai untuk banyak hal seperti memotong, menggunting, membuka kaleng, dan lain sebagainya, sehingga pastikan alat ini dimasukkan di tas siaga bencana.
5. Peluit
Meski kecil, peluit juga merupakan sesuatu yang berguna dan perlu dikemas di tas siaga bencana. Peluit bisa digunakan untuk memanggil bantuan. Jika seseorang menguasai sandi morse, itu bisa dilakukan untuk mengirim pesan menggunakan suara peluit.
6. Alat bantu penerangan
Senter perlu dibawa sebagai alat bantu penerangan sekaligus untuk memanggil bala bantuan. Sediakan juga persediaan baterai yang memadai. Lilin dan korek api perlu dibawa sebagai alternatif untuk berjaga-jaga jika senter tidak berfungsi.
7. Uang tunai
Membawa uang tunai juga sesuatu yang cukup penting. Hal ini untuk berjaga-jaga apabila bencana membuat warga harus mengungsi cukup jauh dan tak ada ATM di sekitar. Siapkan uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama tiga hari.