Jumat 29 Dec 2023 19:20 WIB

Gypsy Rose Bebas, Serial 'The Act' Kembali Jadi Perbincangan

Gypsy Rose bebas dari penjara pada Kamis (28/12/2023)

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Gypsy Rose Blanchard berbicara dengan pengacaranya Mike Stanfield, kanan, dan Clate Baker sebelum hadir di pengadilan, 5 Juli 2016, di Springfield, Mo. Blanchard, wanita Missouri yang mengaku meyakinkan pacar daringnya untuk membunuh ibunya yang kejam setelah dipaksa berpura-pura selama bertahun-tahun menderita leukemia, distrofi otot, dan penyakit serius lainnya, akan dibebaskan bersyarat pada Kamis, 28 Desember 2023.
Foto: Andrew Jansen/The Springfield News-Leader via
Gypsy Rose Blanchard berbicara dengan pengacaranya Mike Stanfield, kanan, dan Clate Baker sebelum hadir di pengadilan, 5 Juli 2016, di Springfield, Mo. Blanchard, wanita Missouri yang mengaku meyakinkan pacar daringnya untuk membunuh ibunya yang kejam setelah dipaksa berpura-pura selama bertahun-tahun menderita leukemia, distrofi otot, dan penyakit serius lainnya, akan dibebaskan bersyarat pada Kamis, 28 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serial Hulu "The Act" menghadirkan cerita dari kisah nyata yang mengejutkan antara Clauddine "Dee Dee" Blanchard dan putrinya, Gypsy Rose, yang kasusnya menjadi sorotan beberapa tahun lalu. Kisah tragis ini, yang mendapat perhatian luas sejak laporan Buzzfeed pada 2016 hingga film dokumenter HBO 2017 mengguncang banyak orang.

Serial "The Act" kembali menjadi perbincangan setelah Gypsy Rose menyelesaikan delapan dari 10 tahun masa tahanannya. Mendapat dua tahun keringanan masa hukuman, ia bebas dari penjara pada Kamis (28/12/2023).

Baca Juga

Dikutip dari laman Time pada Jumat (29/12/2023), kisah Dee Dee dan Gypsy, yang sebelumnya terlihat seperti hubungan ibu-anak penyayang, berubah drastis ketika kematian misterius Dee Dee terungkap pada 2015. Gypsy, yang menghilang setelah kematian ibunya, ditemukan bersama pacarnya, Nick Godejohn, di Wisconsin.

Mereka berdua rupanya terlibat dalam rencana pembunuhan Dee Dee. Godejohn dihukum seumur hidup atas pembunuhan tingkat pertama, sementara Gypsy dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

Meski Gypsy ditemukan hidup setelah kematian ibunya, terungkap bahwa Gypsy sebenarnya tidak sakit. Dee Dee, yang diduga menderita sindrom Munchausen, telah membuat segalanya palsu untuk menjaga Gypsy terikat melalui lingkaran kekerasan fisik dan psikologis.

Dee Dee bahkan memanfaatkan penyakit palsu anaknya tersebut untuk keuntungan pribadi, termasuk donasi amal dan perumahan yang disediakan oleh Habitat for Humanity. Serial "The Act" yang dibintangi Patricia Arquette dan Joey King mendapat pujian banyak orang karena membawa cerita ini ke layar lebar dengan baik.

Namun, seberapa jauh Dee Dee menciptakan penyakit pada putrinya menunjukkan gejala sindrom Munchausen? Dee Dee memang telah meninggal, tetapi perilakunya semasa hidup tampak konsisten dengan tanda-tanda sindrom tersebut.

Dee Dee, seorang mantan asisten perawat, memiliki pengetahuan medis yang cukup untuk meyakinkan orang lain dan menghindari kecurigaan. Pada kehidupan nyata, tetangga mereka, termasuk Mel dan putrinya Lacey, menunjukkan kecurigaan awal terhadap klaim penyakit Gypsy.

Hanya saja, kebohongan Dee Dee berhasil menipu banyak orang, bahkan dokter yang merawat Gypsy. Ayah Gypsy, Rod Blanchard, adalah figur yang absen dalam kehidupan Gypsy.

Sejak lama, Gypsy percaya klaim ibunya bahwa ayahnya adalah seorang pecandu narkoba. Namun, pada akhirnya, Rod muncul dan membantah perkataan Dee Dee dengan menyebutkan bahwa banyak klaim yang dibuat Dee Dee adalah palsu.

Kisah tragis ini juga terungkap dengan fakta bahwa Dee Dee ditemukan tewas. Pengungkapan kehidupan sebenarnya bahwa Gypsy sehat telah mengejutkan tetangga mereka.

Serial "The Act" juga menggambarkan bagaimana Gypsy mencoba melarikan diri untuk mencari kebebasan dari kendali ibunya. Kisah nyata mereka dipenuhi dengan tindakan dramatis dan kebohongan yang membuat peristiwa ini sangat mengguncangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement