REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperkirakan angka kelahiran di negaranya akan turun lebih jauh lagi dalam dua tahun ke depan. Jumlah penduduk Korsel secara keseluruhan diperkirakan akan merosot ke tingkatan rendah seperti di tahun 1970-an.
Selama ini, Korsel tercatat sebagai negara dengan angka kelahiran terendah di dunia. Tingkat kesuburan total Korea Selatan, yaitu jumlah kelahiran seorang perempuan sepanjang hidupnya, kini diperkirakan turun dari 0,78 pada 2022 menjadi 0,65 pada 2025.
Dikutip dari laman CNN, Jumat (29/12/2023), menurut Badan Statistik Korsel, dalam skenario terburuk, angka tersebut bisa mencapai 0,59 kelahiran per perempuan pada 2026. Angka tersebut diperkirakan akan kembali naik secara bertahap menjadi 1,08 pada 2072.
Namun, angka itu masih jauh di bawah 2,1 kelahiran per perempuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi yang stabil tanpa adanya imigrasi. Data baru itu menggarisbawahi bom waktu demografis yang dihadapi Korsel dan negara-negara Asia Timur lainnya.
Sebagai perbandingan, tingkat kesuburan Amerika Serikat diperkirakan sebesar 1,66 kelahiran per perempuan pada tahun ini, dan meningkat menjadi 1,75 pada tahun 2030. Namun, AS masih akan mengalami pertumbuhan populasi karena imigrasi.
Banyak negara Eropa dan negara maju lainnya juga menghadapi populasi menua, namun kecepatan dan dampak perubahan itu dapat dimitigasi oleh imigrasi. Sementara, negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Cina telah menghindari imigrasi massal untuk mengatasi masalah populasi usia kerja.
Dengan sedikitnya imigrasi, total populasi Korea Selatan diperkirakan akan turun dari 51,75 juta pada 2024 menjadi 36,22 juta, tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 1977. Jika terus berkurang, populasi Korsel bisa turun ke 30,17 juta jiwa, sama dengan populasi negara tersebut pada tahun 1967.
Apa pun instrumen perkiraan yang digunakan, tidak ada keraguan bahwa Korea Selatan akan menjadi negara dengan banyak penduduk usia lanjut pada 2072. Median usia akan meningkat dari 44,9 pada tahun 2022 menjadi 63,4 pada tahun 2072.
Jumlah bayi baru lahir tahunan di negara tersebut diperkirakan akan turun dari 250 ribu jiwa pada tahun 2022 menjadi 160 ribu jiwa pada tahun 2072, dengan penurunan sebesar 65 persen. Angka kelahiran di Korea Selatan telah menurun sejak tahun 2015.
Negara ini juga mencatat lebih banyak....