Kamis 28 Dec 2023 07:00 WIB

Tanda Pubertas Muncul di Usia Terlalu Belia, Apa Risikonya?

Seorang anak perempuan yang alami pubertas dini tumbuh payudara di usia lima tahun.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak (ilustrasi). Pubertas dini dapat memengaruhi proses pertumbuhan anak.
Foto: Dok www.freepik.com
Anak (ilustrasi). Pubertas dini dapat memengaruhi proses pertumbuhan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, ada semakin banyak anak yang mengalami tanda-tanda pubertas di usia dini. Kondisi yang dikenal dengan istilah pubertas dini ini bisa memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.

Salah satu kasus pubertas dini dialami oleh anak perempuan dari seorang ibu asal Amerika Serikat, Jennifer Benton. Benton mengungkapkan bahwa anak perempuannya masih berusia lima tahun ketika mengalami tanda pubertas berupa perbesaran payudara.

Baca Juga

"Itu sangat menggelisahkan. Dia mungkin merupakan anak kecil yang tinggi, tetapi dia tetaplah anak-anak," ungkap Benton, seperti dilansir NBC News pada Rabu (27/12/23).

Benton mengungkapkan bahwa tanda pubertas pada anaknya mulai muncul pada 2019. Kala itu, anak perempuannya terlihat seperti anak-anak berusia lima tahun lainnya yang suka bermain boneka, menyantap es krim, dan menonton kartun.

Menurut Benton, dia mengetahui beberapa anak perempuan yang mengalami tanda pubertas di usia 7-8 tahun. Akan tetapi, dia tak pernah menemukan kasus pubertas yang amat dini seperti yang dialami oleh anak perempuannya.

"Anak-anak (yang menstruasi atau tumbuh payudara di usia 7-8 tahun) sering kali disebut tumbuh terlalu cepat atau dewasa melebihi usia mereka. Kini saya memahami bahwa mereka mengalami pubertas dini," ujar Benton.

Tanda-tanda pubertas umumnya muncul pada usia 8-13 tahun untuk anak perempuan dan 9-14 tahun untuk anak laki-laki. Namun, menurut analisis data global pada 2020, rerata umur anak saat mengalami tanda pubertas pertama mengalami kemajuan sekitar tiga bulan per satu dekade. Fenomena ini sudah terjadi dalam kurun waktu 40 tahun ke belakang.

Sebagai perbandingan, anak-anak perempuan umumnya mengalami menstruasi pertama di usia 16,5 tahun pada pertengahan abad ke-19. Sedangkan saat ini, anak-anak perempuan biasanya sudah mulai mengalami menstruasi pertama di usia 12,4 tahun.

Selain menstruasi, ada semakin banyak anak perempuan di bawah usia delapan tahun dan anak laki-laki di bawah usia sembilan tahun yang sudah mengalami tanda pubertas. Tanda pubertas ini bisa mencakup perkembangan payudara, muncul jerawat, tumbuh rambut kemaluan, hingga suara menjadi lebih besar.

Meski ada tren peningkatan, kasus pubertas dini sebenarnya masih terbilang langka. Di Amerika Serikat misalnya, kasus pubertas dini hanya terjadi pada kurang dari satu persen populasi.

Terlepas dari itu, potensi masalah yang muncul akibat pubertas dini tak bisa diabaikan. Anak-anak yang mengalami pubertas dini sering kali diperlakukan seperti orang dewasa secara tak sengaja. Terkadang, mereka juga diseksualisasi secara tidak pantas oleh masyarakat.

Beberapa studi juga menemukan bahwa pubertas dini berkaitan dengan peningkatan risiko depresi serta kecemasan. Pubertas dini juga bisa meningkatkan peluang timbulnya gangguan makan di kemudian hari.

Yang tak kalah mengejutkan, pubertas dini dapat memengaruhi proses pertumbuhan anak. Tinggi badan anak yang mengalami pubertas dini bisa tidak tumbuh secara optimal karena masa pertumbuhan umumnya hanya berlangsung sampai menjelang akhir masa pubertas.

"Terkadang ketika anak-anak mengalami pubertas dini, usia tulang mereka bertambah sangat cepat," kata associate professor di bidang ilmu kedokteran anak dari Columbia University Irving Medical Center, Dr Aviva Sopher.

Pada anak laki-laki, pubertas dini yang muncul terlalu awal kemungkinan dipicu oleh masalah kesehatan serius. Beberapa di antaranya adalah tumor otak pada area yang memproduksi hormon. Namun pada anak perempuan, pemicu pubertas dini sering kali tak diketahui dengan pasti.

Terapi suntik hormon bisa diberikan dalam beberapa kasus pubertas dini untuk membantu anak. Akan tetapi, tidak semua anak yang mengalami pubertas dini akan membutuhkan terapi.

Sebagai contoh, ada anak perempuan yang mengalami pertumbuhan payudara pada usia 5-6 tahun, lalu pertumbuhan tersebut mulai melambat. Dia juga tidak mengalami perubahan-perubahan lain terkait pubertas sampai menginjak usia 8-12 tahun, dan anak tersebut mengalami menstruasi pertama di rentang usia yang normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement