Senin 11 Dec 2023 05:17 WIB

Tips Proteksi Anak Beraktivitas di Luar Ruangan Hadapi Suhu Ekstrem

Anak-anak di Indonesia mudah terpapar penyakit ISPA, seperti batuk, demam, dan pilek.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
Tips bagi bunda bagi si buah hati yang suka bermain di luar ruangan agar tidak bermasalah dengan cuaca ekstrem.
Foto: Republika.co.id
Tips bagi bunda bagi si buah hati yang suka bermain di luar ruangan agar tidak bermasalah dengan cuaca ekstrem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak perubahan iklim semakin nyata terjadi di sekitar lingkungan masyarakat. Baru-baru ini, hampir semua wilayah di Indonesia merasakan musim kemarau panjang yang diikuti oleh memburuknya kualitas udara. Hal itu diikuti peningkatan suhu cukup ekstrem.

Melansir laporan 'The Climate Crisis Is a Child Rights Crisis: Introducing the Children’s Climate Risk Index', Indonesia di peringkat ke-46 sebagai negara dengan tingkat risiko tinggi atas paparan krisis iklim pada anak-anak. Sehingga, tak heran kini kita sering melihat anak-anak mudah terpapar berbagai penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), seperti batuk, demam, pilek, dan radang.

Fenomena tersebut diperkuat oleh data surveilans penyakit oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Agustus 2023, terjadi peningkatan kasus ISPA mencapai 200 ribu laporan di puskesmas dan rumah sakit se-Jabodetabek. Angka itu diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun ini.

Menyikapi riskannya dampak perubahan iklim terhadap tumbuh kembang anak, Nestle Dancow mengajak para Bunda untuk memastikan Buah Hati tercinta senantiasa terlindungi dalam mengoptimalkan eksplorasinya. Senior Brand Manager Nestle Dancow, Prasasti Dhaniswari berpesan, pastikan kebutuhan gizi Si Buah Hati tercukupi melalui asupan gizi seimbang yang didukung oleh konsumsi air putih, dan susu tinggi protein dan kaya kalsium.

Hal itu guna memastikan perlindungan terbaik sang anak dari serangan penyakit.

"Siapkan pelengkap pakaian seperti topi, jaket, payung, atau jas hujan. Penting untuk berjaga-jaga apabila panas atau hujan menerpa saat Si Buah Hati sedang bermain di ruang terbuka untuk melindungi proses eksplorasinya. Bunda juga bisa selalu menyiapkan masker bagi Buah Hati untuk menghindari risiko polusi udara," kata Prasasti dalam siaran pers di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Selain itu, sambung dia, tentukan kapan dan berapa lama anak-anak bermain di luar ruang agar mereka terhindar dari paparan sinar UV yang menyengat di tengah panasnya cuaca beberapa waktu terakhir. "Bunda bisa gunakan tabir surya sebagai proteksi ekstra bagi Si Buah Hati," ucap Prasasti.

Selain itu, Prasasti berpesan, tentukan waktu istirahat dan pastikan kebersihan Si Buah Hati terjaga dengan membiasakan untuk selalu cuci tangan dan kaki saat memasuki rumah setelah bermain di luar ruangan. Dia mengaku, pihaknya senantiasa menginspirasi dan mengajak para orang tua untuk memaksimalkan stimulasi dan eksplorasi Si Buah Hati, meski saat ini dampak perubahan iklim sangat dirasakan.

"Saya berharap rangkaian tips di atas dapat menjadi panduan bagi orang tua untuk tetap memberikan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk bereksplorasi dan bergerak lebih aktif untuk mengembangkan keterampilan motorik yang dapat berpengaruh positif pada fungsi kognitif Si Buah Hati tercinta dalam mengembangkan potensi terbaiknya," kata Prasasti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement