Jumat 08 Dec 2023 19:30 WIB

Apakah Trauma Masa Kecil Picu Korban Jadi Pelaku Kekerasan Saat Dewasa 

Trauma masa lalu jadi faktor yang memperburuk respons seseorang terhadap masalah.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Friska Yolandha
Anak mengalami trauma (ilustrasi). Orang tua perlu mencermati apakah keadaan tak bahagia yang dialami anak merupakan kesedihan umum atau trauma yang tidak terdiagnosis.
Foto:

Ia menyarankan ada pihak-pihak yang memberikan pelatihan untuk mereka berdua secara ekonomi dan memotivasi untuk orang itu untuk mencari sumber-sumber ekonomi secara positif. Selain itu, perlu mendorong adanya norma-norma sosial yang melindungi setiap orang dari kekerasan.

Ia menambahkan masyarakat kita itu kompleks dan memilki perkembangan yang tidak sama. Sehingga, perlu ada strategi-strategi yang bersifat nasional untuk mencegah kemungkinan terjadinya KDRT yang kemudian bisa berdampak jangka pendek maupun jangka panjang. 

"Jangka pendeknya seperti kematian, itu bisa terjadi seperti yang sekarang ada dihadapan kita kasusnya," ujarnya.

Bagaimana cara menyembuhkan trauma masa lalu supaya tidak terbawa hingga dewasa? Menurut Reni, yang disebut trauma itu berbeda dengan ACE. Jadi kalau ACE adalah peristiwa traumatis yang berdampak buruk, sedangkan trauma sendiri pada dasarnya seperti luka. Jika ada luka fisik, luka batin (psiko trauma).

"Sebetulnya trauma itu jika berkepanjangan dan tidak dapat diatasi, berarti dia butuh bantuan. Tidak harus menunggu akan menikah supaya dia tidak terlalu menderita sepanjang kehidupannya. Apalagi jika dia kemudian akan berelasi dekat atau intim dengan seseorang, ini menjadi penting untuk dilakukan," katanya.

Seseorang yang mengalami trauma perlu mencari bantuan untuk mengurangi dampaknya. "Jadi jangan tunggu mengobati trauma itu sampai akan menikah, kalau bisa sejak kalau itu dirasakan mengganggu, langsung mencari bantuan," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement