Sabtu 18 Nov 2023 14:00 WIB

Puluhan Warga Thailand Jadi Korban Perang Israel-Palestina

Ribuan warga Thailand bekerja di Israel.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pekerja Thailand yang terdampak perang Israel-Palestina (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Pekerja Thailand yang terdampak perang Israel-Palestina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Sebagaimana diketahui dunia internasional, Israel sedang menjajah negara Palestina. Sejak bulan lalu tepatnya 7 Oktober 2023, perang berkecamuk antara pejuang Palestina dan Israel.

Telah banyak korban berjatuhan dari pihak Palestina dan Israel, bahkan warga negara asing juga banyak yang menjadi korban perang tersebut.

Baca Juga

Dilaporkan laman Asia Nikkei pada Rabu (18/10/2023) bahwa ada puluhan pekerja asing telah terbunuh akibat perang. Banyak juga di antara mereka yang disandra sejak perang berkecamuk antara Hamas yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan Israel yang sedang melakukan penjajahan pada 7 Oktober 2023. 

Asia Nikkei melaporkan bahwa jumlah warga negara Thailand yang mati di tengah peperangan Palestina dan Israel telah meningkat menjadi 29 orang pada Senin (16/10/2023) lalu. Sebanyak 18 orang warga negara Thailand diduga disandera.

Pemerintah Thailand telah berjanji untuk memulangkan pekerja yang ingin pulang, dan telah menetapkan target untuk memulangkan 4.000 pekerja pada akhir bulan ini dari Israel. 

Lebih dari 7.000 warga Thailand sedang menunggu kursi di pesawat untuk pulang ke Thailand pada kloter berikutnya. Hal ini disampaikan pejabat kabinet Thailand.

Pada bulan Juli 2023, terdapat sekitar 119 ribu pekerja asing di Israel dan lebih dari 25 ribu pekerja di Israel yang statusnya ilegal. Hal ini disampaikan pihak berwenang Israel. 

Di bidang pertanian, terdapat 22.862 pekerja asing yang sah dan 7.493 lainnya tidak memiliki dokumen yang sah, sebagian besar adalah mereka yang telah melampaui masa tinggal visa. 

Sektor pertanian mengimpor hampir seluruh tenaga kerjanya dari Thailand, meskipun ada juga beberapa ribu peserta pelatihan dari Asia dan Afrika yang bekerja di sektor pertanian Israel sebagai bagian dari program studi kerja.

Dalam laporan di laman NRP pada Kamis (9/11/2023) disampaikan bahwa Yahel Kurlander, seorang profesor sosiologi di Tel-Hai College di Israel utara yang mempelajari populasi migran Thailand di Israel mengatakan, pada tahun 2012, Israel dan Thailand membuat perjanjian bilateral untuk memudahkan masuknya pekerja dalam bidang pertanian dari Thailand. 

Sekitar 30 ribu warga Thailand bekerja di Israel sebelum perang berkecamuk bulan lalu antara Hamas yang membela Tanah Air mereka yakni Palestina dan Israel yang sedang menjajah Palestina.

Kurlander menjelaskan, Namsan petani asal Thailand adalah satu dari 7.000 orang yang memilih untuk pulang ke negara asalnya untuk sementara waktu.

Sumber:

https://asia.nikkei.com/Politics/Israel-Hamas-war/How-Thai-workers-became-integral-to-Israel-s-economy

https://www.npr.org/2023/11/09/1211191682/thailand-israel-hamas-attack-hostages-farm-workers

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement