REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ikon selancar indah (figure skater) Jepang Yuzuru Hanyu mengumumkan perceraian dengan istrinya setelah baru tiga bulan menikah.
Dikutip dari laporan AFP, Sabtu (18/11/2023), Hanyu mengatakan alasan dari perceraian itu adalah karena ia tidak ingin pasangannya selalu diburu dengan kehadiran paparazi yang sudah mengganggu kehidupan pribadinya.
“Ketika saya memikirkan masa depan, saya memutuskan untuk bercerai karena saya ingin pasangan saya bahagia, bahagia tanpa batasan apa pun,” kata Hanyu dalam unggahan di media sosial resminya.
Hanyu, yang telah menarik banyak penggemar dari seluruh dunia, mengumumkan pernikahannya pada 4 Agustus tahun ini. Atlet peraih medali emas Olimpiade 2014 Sochi dan Olimpiade 2018 Pyeongchang tersebut tidak mengungkapkan identitas pasangannya. Ia hanya mengatakan bahwa sang istri adalah warga biasa dan bukan seorang selebriti maupun figur publik.
Lebih lanjut, Hanyu mengatakan dalam pernyataan terbarunya bahwa pasangannya, anggota keluarga, serta rekan terdekat keduanya telah menjadi sasaran insiden penguntitan, fitnah, dan upaya liputan tidak sah oleh berbagai media yang menerbitkan laporan berdasarkan tindakan tersebut.
“Karena pengalaman hidup saya yang terbatas, sangat sulit untuk menjaga pasangan saya dan diri saya sendiri tetap aman dalam situasi seperti ini, dan saya merasa hal itu tidak tertahankan,” katanya.
Dikutip dari laporan Kyodo, perusahaan manajemennya juga meminta pers untuk tidak mengikuti mereka dalam pernyataan terpisah pada unggahan yang sama.
Tahun lalu, Hanyu pensiun dari kompetisi selancar indah setelah finis keempat di Olimpiade 2022 Beijing dan gagal meraih medali emas Olimpiade ketiganya berturut-turut.
Berasal dari Sendai di wilayah timur laut Jepang, Hanyu memulai olahraga ini pada usia empat tahun.
Ia memenangkan kompetisi tunggal putra di Olimpiade 2014 Sochi, dan menjadi skater pertama dari luar Amerika Serikat dan Eropa yang mengklaim gelar Olimpiade pada acara tersebut.
Pada 2018, ia meraih pengulangan bersejarah di Olimpiade 2018 Pyeongchang, menjadi skater pertama yang berhasil mempertahankan medali emasnya di ajang tersebut sejak Dick Button (Amerika Serikat), 66 tahun sebelumnya. Hanyu kemudian menjadi penerima Penghargaan Kehormatan Rakyat pemerintah Jepang termuda pada usia 23 tahun pada tahun itu.