REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ahli gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mengatakan, jika ingin membuat menu cegah stunting dengan bujet Rp 9.000 per porsi maka ini cukup untuk memberi telur dan susu saja.
“Minimal Rp 15 ribu cukup. Kalau Rp 9.000, bisa dalam bentuk susu dan telur saja diberikan rutin tiap hari misal dalam waktu tiga sampai enam bulan,” ucap Prof Ali kepada Republika, Jumat (17/11/2023).
Ia menjelaskan, menu cegah stunting untuk makanan adalah berupa makanan lengkap dan beragam, berisi nasi, sayur, lauk, dan buah. Khusus lauk, diupayakan dari dua jenis pangan hewani, misalnya telur dan daging ayam atau telur dan ikan.
“Karena persoalan stunting perlu diatasi dengan asupan protein berkualitas baik (hewani) dengan jumlah yang cukup. Bila anggaran Rp 18 ribu maka sebenarnya cukup untuk menyajikan meals lengkap,” papar Prof Ali.
Contoh menu dengan bujet Rp 15-18 ribu adalah nasi, sop telur puyuh, ayam suwir, dan buah pepaya. Untuk mencegah stunting, ia menegaskan, menu makanan harus menggunakan food-based approach.
“Pangan yang diutamakan adalah yang biasanya kurang dikonsumsi di pangan hewani, yang diketahui memiliki kualitas gizi terutama protein yang baik juga beberapa mineral mikro seperti besi dan seng,” ungkap dia.
Untuk diketahui, Dinas Kesehatan Kota Depok mengadakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 28 hari, yakni dari 10 November hingga 8 Desember 2023. Pada hari kelima penyelenggaraannya, viral di media sosial bahwa menu yang diberikan dianggap tak sesuai.
Pasalnya, bujet yang dianggarkan per porsi adalah Rp 18 ribu, sementara dalam keterangan salah satu pihak katering menyebut mereka hanya diberikan bujet Rp 8.000. Ini artinya, angka yang tertera dalam anggaran dengan angka yang diberikan pada pihak katering, tidak sesuai.
Andai anggaran Rp 18 ribu itu sampai pada pihak katering, maka menu yang disajikan bisa lengkap sesuai rekomendasi para ahli gizi. Tetapi saat ini, diketahui dari akun Instagram @depok24jam, menu yang diberikan sudah lengkap dan sesuai, bahkan ditata cantik agar anak senang untuk memakannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
