REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Sinema Prancis (FSP) kembali hadir dalam edisi ke-25 pada 17-26 November 2023 secara hibrida. Selama pelaksanaannya, lebih dari 20 film akan diputar di bioskop 14 kota di Indonesia. Sedangkan, 10 judul film akan tersedia untuk disimak secara streaming dan gratis di platform Klik Film.
Dikutip dari rilis pers yang diterima Republika, Rabu (8/11/2023), FSP menyoroti keragaman dan kreativitas sinema Prancis. Selain penayangan film, ada lokakarya, diskusi, masterclass, dan berbagai acara lain. Semua rangkaian acara dapat diakses secara gratis dan film-film yang diputar disertai teks dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Tahun ini, festival fokus pada tema “Palme d’Or", salah satu penghargaan perfilman paling bergengsi di dunia. Penghargaan tersebut diberikan setiap tahun oleh juri Festival Film Cannes dan menjadi simbol keunggulan, memberikan ketenaran dunia bagi film yang mendapat penghargaan tersebut.
Pilihan film FSP 2023 merupakan film yang mendapat penghargaan di Festival Film Cannes atau festival-festival besar lainnya di Eropa. Ada juga seleksi khusus yang ditujukan untuk film genre Prancis, bertujuan merayakan kekuatan, ambisi, dan keragaman bentuk penyutradaraan yang membuat sinema Prancis menjadi khas.
FSP dibuka pada 17 November 2023 dengan pemutaran perdana film Animal Kingdom (2023) di Indonesia, ditambah kehadiran sutradara Thomas Cailley dan aktor Paul Kircher di Djakarta Theater XXI di Jakarta. Acara juga akan berlangsung bersamaan di Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, dan Bali.
Saat penutupan festival di tanggal 26 November 2023, akan diputar film The Three Musketeers: D’Artagnan (2023) yang juga menandai penayangan perdananya di Indonesia. Para profesional di industri perfilman dari Prancis dan Indonesia akan hadir selama FSP 2023.
Selain Thomas Cailley dan Paul Kircher, ada kedua sutradara film Zero Fuck Given (2021), Julie Lecoustre dan Emmanuel Marre, serta para aktor dari film terbaru besutan sutradara Cédric Klapisch, Rise (2022), Marion Barbeau dan Mehdi Baki. Mereka akan hadir dalam sesi diskusi dan lokakarya.
Selain itu, sebagai penghormatan kepada pembuat film Jean-Pierre Melville, akan diadakan retrospektif untuk memperingati 50 tahun kematian mendiang. Film-filmnya, seperti Léon Morin, prêtre (1961), Army of Shadows (1969), dan The Red Circle (1970) akan diputar selama festival.
Sejak digagas pada 1996, FSP diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Prancis Indonesia dan Institut français Indonesia di banyak kota di Indonesia. Pada 2022, FSP menjaring lebih dari 4.000 penonton. Kini, FSP kembali dalam format hibrida, bekerja sama dengan platform streaming Klik Film dan distributor Cinema XXI.