REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- YouTuber Aleem Iqbal yang lebih dikenal dengan nama Lord Aleem mengalami kejadian tak menyenangkan pada pertengahan Oktober lalu. Dia diusir saat menonton sebuah laga tinju karena mengenakan pakaian yang menunjukkan dukungan terhadap Palestina.
Influencer dan pengusaha dengan 471 ribu subscribers di YouTube itu mengunggah video di Instagram tentang detik-detik ketika dirinya diminta pergi dari ruangan. Bahkan, beberapa orang mengawalnya keluar sambil memegangi tangannya layaknya tahanan.
Dalam tayangan yang sudah banyak dibagikan ulang dan menjadi viral di media sosial itu, Aleem terlihat tidak terima dengan perlakuan petugas keamanan. Pasalnya, dia tidak melakukan hal yang melanggar hukum atau menyalahi aturan apa pun.
Kepada 817 ribu pengikutnya di Instagram, Aleem menceritakan ulang peristiwa itu dalam unggahan bertanggal Kamis (19/10/2023). Sosok penggemar otomotif itu menyampaikan bahwa dia datang menonton pertandingan tinju bersama keluarganya di Manchester AO Arena, Inggris, pada Sabtu (14/10/2023).
Semula, tak ada hal meresahkan yang terjadi. Aleem menikmati jalannya pertandingan. Sesekali, penggemar menyapa dan berbincang. Namun, setelah jeda usai pertandingan antara petinju Logan Paul dan Dillon Danis, tiba-tiba Aleem didatangi beberapa pria.
Agaknya mereka adalah petugas keamanan, sebab memakai seragam bertuliskan "Showsec", manajemen kerumunan yang berbasis di Leicester. Aleem diminta beranjak dari kursinya. Lalu, para pria itu memintanya pergi dari lokasi pertandingan segera karena kaus hitam dengan tulisan "Free Palestine" yang dia pakai.
"Saya merasa ini sangat tidak adil dan sangat tak beralasan. Saya merasa hak asasi saya dalam kebebasan berekspresi sudah dilanggar," ujar Aleem yang merupakan salah satu pemilik perusahaan persewaan mobil mewah Platinum Executive Travel (PET) via Instagram.
Dia sudah mencoba memberi penjelasan dan berargumen, tapi para petugas Showsec lebih agresif, baik secara verbal maupun fisik. Pada akhirnya, Aleem dikawal keluar dari venue. Aleem menyatakan dirinya sangat kecewa dan merasa diperlakukan secara tidak benar.
Aleem terus menyuarakan protesnya. Dia berpendapat mengenakan atribut dukungan untuk mendukung warga Palestina yang sedang berduka bukanlah sebuah dosa atau hal yang ofensif. Aleem berharap para penyelenggara acara lebih bijak dalam memperlakukan penonton.
"Ini adalah pengalaman traumatik yang membuat saya sangat kecewa dan merugikan saya secara pribadi. Tanpa jutaan pesan dukungan di kanal sosial dan di lingkup personal, mungkin efek negatif yang saya rasakan jauh lebih besar, dan karena itu saya sangat berterima kasih," ujar Aleem.