Senin 23 Oct 2023 06:38 WIB

Kerap Murung, Guru di Bekasi Bunuh Diri

Seorang guru di Bekasi, SS melakukan bunuh diri diduga karena ada masalah keluarga.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Bilal Ramadhan
Bunuh diri (ilustrasi). Seorang guru di Bekasi, SS melakukan bunuh diri diduga karena ada masalah keluarga yang membuatnya sering murung.
Foto: factretriever
Bunuh diri (ilustrasi). Seorang guru di Bekasi, SS melakukan bunuh diri diduga karena ada masalah keluarga yang membuatnya sering murung.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang laki-laki yang berprofesi sebagai guru di Kampung Pasir Randu, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, ditemukan meninggal karena gantung diri. Guru berinisial SS (32 tahun) itu ditemukan gantung diri di dalam rumah tepatnya di pintu kamar, Sabtu (21/10/2023) pagi hari. 

Saat ditemukan, SS dalam posisi tergantung tali tambang, menggunakan ember cat tembok sebagai pijakan kaki. SS ditemukan sudah tidak bernyawa oleh Ibunya sekitar pukul 06.00 WIB. 

Baca Juga

"Berdasarkan keterangan pihak keluarga, SS diduga bunuh diri karena ada masalah keluarga," kata Kapolsek Serang Baru, AKP Josman Harianja melalui keterangan tertulisnya, kepada wartawan kemarin.

Menurut pengakuan keluarga korban bunuh diri, sejak awal pindah rumah yang baru dibangun, SS kerap murung. Meski demikian keluarga belum menyampaikan apa yang membuat SS murung. 

"Sejak pindah rumah yang baru selesai di bangun. Orangnya terlihat murung dan jadi pendiam, tidak pernah cerita apa-apa," ujarnya. 

Josman Harianja menuturkan, SS ditemukan meninggal akibat bunuh diri di dalam rumahnya. Dugaan SS bunuh diri ini karena tidak ada tanda-tanda kekerasan ditemukan pada tubuh SS. 

"Kami cek TKP dan membawa korban ke RSUD Cileungsi. Kemudian pihak keluarga langsung membawa SS untuk dikebumikan," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement