REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini viral video mengenai kasus dugaan bullying atau perundungan yang terjadi di kampus UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Mahasiswi bercadar dan temannya diadang oleh sekelompok mahasiswa ketika berada di lift.
Mereka beberapa kali melakukan pengadangan terhadap mahasiswi-mahasiswi tersebut. Mereka memencet tombol lift sehingga mahasiswi tersebut tidak bisa turun. Mahasiswi tersebut merekam kejadian tersebut dan memviralkannya ke media sosial.
Ketika video itu viral, justru korban meminta maaf. Dalam video klarifikasinya, mahasiswi yang diketahui bernama Cintria ini meminta maaf bahkan membuat surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan video tersebut.
"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Cintria dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Tradis Bahasa Inggris," ujarnya seperti dikutip dari akun Tiktonya @30_juli_2004, Jumat (13/10/2023).
Dia mengatakan, "Di sini saya akan mengklarifikasi terkait video yang beredar di sosial media baik Tiktok, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Cintria mengatakan ia telah dipertemukan dengan pelaku dan pihak kampus telah memberikan sanski kepada pelaku. "Saya ingin mengklarifikasi bahwasanya pagi ini saya telah dipertemukan dengan pelaku dan pihak UIN sudah memberikan sanksi kepada pelaku berupa surat peringatan dan nasihat," ujarny.
Namun sayangnya, Cintria juga membuat pernyataan bersalah karena telah memviralkan video tersebut. "Begitu pula dengan saya yang telah membuat surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan video tersebut".
Cintria berharap kasus tersebut selesai dan tidak dibahas lagi. "Saya harap permasalahan ini selesai sampai di sini dengan tidak adanya rasa dendam, maupun sikap egois baik dari saya maupun dari pelaku. Terima kasih saya rasa itu saja yang ingin saya sampaikan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua atas support dan dukungannya. Ribuan terima kasih untuk kalian semua", kata dia.
Hal tersebut justru membuat warganet geram. Banyak yang menilai Cintria tidak perlu meminta maaf karena dia adalah korban. Tak sedikit yang menduga dia mendapat tekanan dari pihak kampus sehingga akhirnya minta maaf.
Akun Instagram UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pun jadi bulan-bulanan warganet. Akun @triadinat* menuliskan, "Yang saya heran kenapa adek yang videoin yang meminta maaf karena telah meng-upload di Tiktok, Ada rasa janggal saya rasa".
Ada juga musisi Chiki Fawzi yang ikut berkomentar, "Ini PR (public relations-Redaksi) kampunya gak berpikir ke depan kah, dengan menyuruh korban klarifikasi seolah-olah korban salah karena memviralkan, malah akan memperburuk nama kampus seakan-akan mendukung pembullyan? *Buat Mbak-nya yang di-bully, peluk jauh!".
Akun @makansampaikeny*** mengatakan, pihak kampus diminta untuk melindungi korban perundungan dengan tegas, bukan malah memaksa meminta maaf karena dugaan pencorengan nama baik kampus. Dia menduga, apabila kasus ini tidak viral, maka tidak akan ada perlindungan dari kampus.
"Seharusnya contoh kampus lain yang melindungi korban bullying. Imi korban seolah-olah dijadikan pelaku disuruh minta maaf. Lagi pula pelaku bullying tersebut juga memencet-mencet tombol lift dan mengganggu fasilitas kampus loh. Jangan-jangan kita komen begini disomasi," kata dia.