Sabtu 23 Sep 2023 13:48 WIB

Miris, Sebagian Besar Penerbit Buku Kini Mati Suri

Saat pandemi Covid 19, industri penerbitan buku paling terpukul.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ajang pameran buku menjadi satu cara untuk menghidupkan kembali industri penerbitan buku yang mati suri/ilustrasi
Foto: Republika/ Umi Nur Fadhilah
Ajang pameran buku menjadi satu cara untuk menghidupkan kembali industri penerbitan buku yang mati suri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Pandemi Covid 19 membuat banyak industri terpukul. Salah satu yang paling terdampak adalah industri penerbitan buku. Menurut Ketua IKAPI Jabar, Mahfudi, sekitar 49 sampai 60 persen pengusaha penerbitan buku, mati suri.

"Saya harus katakan sekitar 40 sampai 60 persen dari anggota kami di Jawa Barat kan anggotanya kurang lebih sekitar 540-an, itu saya tidak menyebut sebagai gulung tikar yaa. Tapi mereka pasif tidak bisa lagi menerbitkan buku mati surilah bahasanya," ujar Mahfud di sela-sela acara Liga Buku Jabar Juara (LBJJ), Sabtu (23/9/2023).

Baca Juga

Mahfud mengatakan, saat Pandemi Covid 19, industri ini paling terpukul. Karena, hampir praktis 3 tahun tak bisa berpameran. "Alhamdulillah setelah melalui masa sulit dengan didampingi oleh Pemprov Jabar hari ini kita mulai lagi untuk bangkit mengembangkan literasi," katanya.

Menurutnya, para pengusaha penerbitan selama tiga tahun ini terpukul dari sisi bisnis. Karena, selama 3 tahun tidak bisa berpameran. Padahal, para penerbit sangat mengandalkan pameran buku sebagai salah satu penghasilannya.

"Nah dengan adanya pameran ini kami optimis masyarakat masih siap untuk membeli, mengkonsumsi buku. Jadi industri penerbitan ini masih prospektiflah. Meskipun ya tadi saya sampaikan ada tantangannya, ada tantangan digital," paparnya.

Mahfud berharap, melalui pameran LBJJ ini para pengusaha perlahan bangkit lagi keluar dari hibernasinya. Oleh karena itu, di LBJJ ini pihaknya menargetkan bisa dikunjungi 10.000 orang per hari. Karena, biasanya kalau melaksanakan di Landmark Braga yang lebih besar yang datang itu rata-rata 20.000. "Tapi mari kita mulai dari 10.000 pengunjung lah mudah-mudahan 10 hari ya sekitar 100 ribuan ya nanti 10 hari," katanya.

Menurut Ketua LBJJ 2023, M Kh Rachman Ridhatullah, pameran buku ini akan berlangsung selama 10 hari. Yakni, dari 22 September sampai 1 Oktober 2023 di GOR Saparua Kota Bandung. LBJJ merupakan salah satu upaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang kemudian diwujudkan sebagai salah satu wujud panggung seru kreatifitas literasi Jawa Barat. 

"LBJJ ini bekerja sama dengan 43 penerbit buku, 3000++ judul buku dan promo menarik harga buku yg dijual diskon hingga 90 persen," katanya.

Buku yg akan ada di pameran LBJJ ini, kata dia, menampilkan banyak kategori buku, di antaranya: Al-Qur'an, buku-buku Best Seller, buku seri, Novel, Iptek Sains, Sosial Budaya Politik, Buku Anak, Buku Parenting, serta buku-buku Hobby dan Skill.

Selain pameran buku, kata dia, ada berbagai event menarik yang diinisiasi oleh Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), Syaamil Group, dan beragam komunitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement