REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkeringat saat tidur di malam hari adalah hal yang normal dan lazimnya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, apabila munculnya keringat terjadi secara berlebihan serta terus-menerus, bisa jadi itu merupakan tanda kondisi kesehatan tertentu.
Menurut ahli gizi kesehatan masyarakat dari Layanan Informasi Suplemen Kesehatan dan Makanan Inggris, Emma Derbyshire, keringat berlebih saat malam hari bisa menjadi tanda kekurangan nutrisi. Berikut kondisi kesehatan lain yang bisa mendasarinya, dikutip dari laman Manchester Evening News, Selasa (19/9/2023).
- Kekurangan vitamin
Derbyshire menyebut sering berkeringat di malam hari bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan vitamin, seperti vitamin D dan vitamin B12. Untuk mengatasinya, dia menganjurkan menyantap makanan utuh kaya vitamin atau suplemen vitamin.
- Kecemasan dan stres
Seperti banyak masalah tidur pada umumnya, berkeringat di malam hari bisa disebabkan oleh meningkatnya stres, kecemasan, dan serangan panik. Jika ini terjadi terus-menerus, tidak menutup kemungkinan tubuh akan mengalami ketidakseimbangan mineral.
Itu terjadi karena keringat mengandung konsentrasi tinggi kalium, natrium, kalsium, magnesium, dan zat besi. Kehilangan banyak keringat akan membuat tubuh juga kehilangan mineral. Pakar kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi makanan untuk menggantinya.
Sebut saja makanan tinggi kalium seperti jeruk, pisang, kentang, dan sayuran berdaun hijau tua. Bisa juga menyantap makanan kaya magnesium seperti almond, kacang mete, bayam, buncis, dan biji labu, makanan sarat kalsium seperti susu, yogurt, almond, dan brokoli, serta makanan mengandung zat besi seperti pada daging merah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
- Masalah hormon
Keringat berlebih di malam hari bisa menunjukkan adanya masalah atau ketidakseimbangan hormon. Contohnya termasuk hipertiroidisme (tingginya kadar hormon tiroid), diabetes, tingginya kadar gula darah, dan perubahan hormon seks.
Pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus, yang juga merupakan bagian dari sistem hormonal. Disfungsi hipotalamus mungkin merupakan masalah mendasar yang berkaitan dengan masalah hormon dan juga dapat menyebabkan keringat malam.
- Menopause
Bagi perempuan dewasa yang sudah hampir masuk usia paruh baya, mungkin saja keringat di malam hari jadi tanda menjelang menopause, yaitu ketika menstruasi berhenti. Banyak perempuan mengalami rasa panas dan berkeringat di malam hari sebelum, selama, dan setelah menopause.
Derbyshire menjelaskan, kondisi itu diduga disebabkan oleh perubahan produksi hormon estrogen dan progesteron. Untungnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi keringat malam, termasuk tidur di ruangan sejuk.
"Perubahan gaya hidup seperti perbaikan pola makan (memperbanyak makanan tinggi magnesium) dan menghindari minum alkohol juga apat membantu. Jika perubahan ini tidak berpengaruh, dokter mungkin akan meresepkan terapi penggantian hormon," ucapnya.