Sabtu 16 Sep 2023 19:50 WIB

Runner, Simak Tips dari Triyaningsih Sebelum Ikuti Marathon Perdanamu

Pastikan runner tetap latihan, konsumsi vitamin, cukup hidrasi, dan cukup istirahat.

 Pelari Indonesia Triyaningsih bertanding pada nomor lari 5000 meter di Stadium Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (25/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pelari Indonesia Triyaningsih bertanding pada nomor lari 5000 meter di Stadium Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelari Indonesia Triyaningsih membagikan sejumlah kiat bagi pelari pemula sebelum memutuskan mengikuti ajang lari jarak jauh seperti marathon untuk kali pertama.

"Yang penting tetap terus berlatih. Jangan lupa untuk terus mengonsumsi vitamin yang tepat, terus terhidrasi, dan istirahat yang cukup untuk membantu pemulihan," kata Triyaningsih dalam jumpa pers di Jakarta, pekan ini.

Baca Juga

Pelari yang pernah mengikuti Olimpiade 2012 London itu mengatakan, pelari pemula selayaknya atlet profesional sehingga harus memiliki kesadaran akan kesehatan dan kemampuan tubuhnya saat berolahraga. Terlebih, cuaca ekstrem dan polusi udara yang buruk juga dapat menjadi faktor lain yang memengaruhi primanya kondisi tubuh dan performa saat berlari.

"Apalagi, di tengah udara yang tidak bagus ini, para atlet biasanya harus tetap berlatih di luar. Jadi hal-hal itu harus tetap diperhatikan," ujar dia.

Sependapat dengan Triya, dokter spesialis kedokteran olahraga Andi Kurniawan mengatakan persiapan-persiapan yang harus dilakukan oleh pelari pemula tersebut juga sebagai upaya untuk meminimalisir risiko cedera saat berlari jarak jauh untuk kali pertama. Pertama, berlari sesuai kapasitas fisik dan memulainya dengan perlahan.

"Jika belum terbiasa untuk berlari, mulailah dengan berjalan kaki atau berlari selama beberapa menit, kemudian berjalan lagi," kata Andi.

Secara bertahap, tambahkan durasi berlari sampai pada akhirnya terbiasa untuk berlari tanpa henti. Tubuh memerlukan adaptasi, sehingga dokter menyarankan untuk tidak terlalu cepat dalam meningkatkan intensitas.

Tak lupa, kata Andi, pelar harus melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat. Selain itu, mengatur jadwal latihan sesuai tujuan dan tidak melupakan istirahat serta waktu pemulihan.

"Jangan lupa untuk mendengarkan tubuh dan mengetahui batas kemampuan. Jika tubuh memberikan sinyal ada yang tidak beres melalui rasa tidak nyaman atau rasa sakit, jangan abaikan sinyal ini," ujar dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement