Sabtu 16 Sep 2023 14:57 WIB

Mengapa Orang Kecanduan Judi Online?

Judi online dapat memengaruhi otak para penjudi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Judi online (ilustrasi). Judi online memberikan akses yang sangat mudah kepada permainan judi.
Foto: Republika
Judi online (ilustrasi). Judi online memberikan akses yang sangat mudah kepada permainan judi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjudian online semakin merajalela pada era digital. Ada banyak orang yang terjebak dalam lingkaran kecanduan perjudian.

Dilansir American Psychological Association (ASA) pada Sabtu (16/9/2023), ada beberapa alasan mengapa judi online makin marak dan mengapa orang bisa kecanduan judi online. Judi online memberikan akses yang sangat mudah kepada permainan judi.

Baca Juga

Tidak perlu lagi pergi ke kasino fisik, karena orang dapat berjudi kapan saja dan dari mana saja melalui perangkat komputer atau ponsel mereka. Ini membuat perjudian lebih mudah dijangkau dan lebih menggoda.

“Karena semakin banyak orang kini memiliki akses terhadap perjudian, bukti menunjukkan bahwa jumlah masalah secara keseluruhan tampaknya meningkat,” kata seorang psikolog dan direktur International Centre for Youth Gambling Problems and High-Risk Behaviours di McGill University, Jeffrey Derevensky.

Kemudian, taruhan olahraga kini legal di banyak negara bagian di AS. Ini telah menarik minat banyak orang dalam berjudi. Kemudahan menempatkan taruhan pada pertandingan olahraga favorit mereka telah membuat banyak orang terlibat dalam perjudian online.

Remaja dan dewasa muda adalah kelompok yang rentan terhadap kecanduan judi online. Banyak remaja mulai berjudi pada usia yang sangat muda. Ini dapat membawa dampak psikologis yang signifikan, serta meningkatkan risiko terjadinya masalah perjudian di kemudian hari.

“Banyak anak beralih dari bertaruh pada kotak jarahan di video game ke bermain game kasino sosial yang gratis dan kemudian mengarahkan mereka ke situs berbayar,” ujar direktur Center for Gambling Studies di Rutgers University, New Jersey, Lia Nower.

Penelitian menunjukkan, perjudian online dapat memengaruhi otak para penjudi. Aktivitas otak yang terkait dengan pembelajaran, manajemen stres, dan pemrosesan hadiah dapat berperan dalam memicu kecanduan judi. Kecanduan judi seringkali terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan mood, gangguan kecemasan, dan gangguan kontrol impuls. Orang yang rentan terhadap gangguan-gangguan ini lebih mungkin terjerumus dalam kecanduan judi.

Kurangnya peraturan federal yang melarang iklan taruhan olahraga membuat anak-anak dan remaja rentan terpapar kepada promosi perjudian di AS. Iklan yang menampilkan pahlawan olahraga dapat mempengaruhi mereka untuk mencoba perjudian.

Semakin banyaknya opsi perjudian online yang tersedia dan perluasan perjudian yang dilegalkan dalam beberapa negara bagian telah menciptakan peningkatan masalah perjudian secara keseluruhan. Meskipun tidak ada peningkatan konsisten dalam tingkat masalah perjudian, bukti menunjukkan bahwa jumlah masalah perjudian tampaknya meningkat.

Perjudian online berkembang dengan cepat, dan dampak jangka panjangnya belum sepenuhnya dipahami. Para peneliti berupaya untuk memahami risiko yang terkait dengan perjudian online, tetapi hanya waktu yang akan menentukan dampaknya.

Saat ini, perlu adanya upaya lebih lanjut dalam memahami dampak perjudian online pada kesehatan mental dan mengembangkan strategi pencegahan, serta pengobatan yang lebih baik. Kecanduan judi merupakan masalah serius yang memengaruhi berbagai kelompok usia, dan perlu ada regulasi lebih ketat, serta pendekatan proaktif dalam mengatasi masalah ini.

“Kami tidak ingin terlalu sensasional, namun kami ingin proaktif dalam memahami dan mengatasi kemungkinan konsekuensi dari perluasan perjudian yang dilegalkan,” kata direktur Yale University’s Center of Excellence in Gambling Research, Marc Potenza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement