Rabu 13 Sep 2023 00:59 WIB

Mana yang Lebih Baik, Olahraga Pagi atau Malam? Dokter Jelaskan Hal Ini

Sebagian orang melakukan olahraga di pagi hari, dan ada pula di malam hari.

Sejumlah perdebatan masih terjadi terkait waktu olahraga terbaik, antara pagi atau malam hari.
Foto: www.wikimedia.com
Sejumlah perdebatan masih terjadi terkait waktu olahraga terbaik, antara pagi atau malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis ilmu kedokteran olahraga RS Universitas Indonesia Dr dr Listya Tresnanti Mirtha, SpKO, mengatakan, melakukan olahraga pagi atau malam keduanya sama baiknya asalkan selama bisa dilakukan secara konsisten dan tubuh dalam keadaan siap. "Mana yang baik yang bisa dilakukan dengan konsisten. Kalo bisa bangun pagi olahraga pagi bisa dilakukan, kalau nggak mampu olahraga malam juga nggak jelek. Tapi tubuh harus siap," katanya dalam diskusi kesehatan bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Jakarta, dikutip Rabu (13/9/2023).

Ia mengatakan, jika ingin olahraga di malam hari, sebaiknya tidak melakukan latihan fisik dengan intensitas berat apalagi setelah melakukan aktivitas yang berat sebelumnya. Ia menyarankan untuk menghentikan olahraga malam 1-2 jam sebelum tidur agar tetap mendapatkan kualitas tidur yang baik dan mencegah cedera pada sesi latihan berikutnya dan penyakit lain akibat kurang tidur. 

Baca Juga

"Jangan sampai ganggu jam tidur karena setelah selesai olahraga badan nggak pengin tidur, nanti akan begadang karena efeknya olahraga meningkatkan hormon senang jadi akan bersemangat melakukan sesuatu," ucap Listya.

Sementara itu, Listya mengatakan, waktu optimal tubuh untuk melakukan latihan fisik yang berat adalah pada jam 2 siang hingga 6 sore. Namun, sering kali jam tersebut berbenturan pada jam sibuk bagi yang bekerja.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan dalam melakukan aktivitas fisik, tubuh yang siap sangat penting untuk mencegah terjadinya sudden death atau meninggal mendadak. Sudden death bisa terjadi pada semua orang yang berolahraga, baik pada atlet maupun orang awam karena beberapa faktor, tetapi yang paling umum adalah karena masalah pada jantung.

Maka itu, yang perlu dilakukan saat latihan fisik dengan memperhatikan faktor baik dari segi kesiapan dan kelengkapan olahraga benar dari segi tahapan latihan, terukur dari lamanya waktu latihan dan teratur dari segi waktu atau yang ia sebut BBTT. 

"Makanya harus dilakukan latihan fisik BBTT itu tidak hanya mencegah menjadi cedera, tapi mencegah masalah kesehatan lainnya, terutama jangka panjang," kata Listya.

Beberapa keluhan yang juga tidak boleh diabaikan selama berolahraga, menurut Listya, adalah jika terjadi nyeri dada dan kelelahan berlebihan, pegal yang tidak kunjung hilang lebih dari dua minggu, jantung berdegup lebih cepat hingga tidak bisa bernapas dengan baik, sakit kepala berlebihan, dan kaki yang tiba-tiba kaku.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement