REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di dunia ini, ada dua jenis orang: mereka yang senang membaca dan mereka yang tidak. Bagi mereka yang senang menyelami sebuah judul baru, rata-rata orang membutuhkan waktu 36 menit dan 29 halaman untuk memahami isi dari buku yang dibaca.
Sebuah survei terhadap 2.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang rutin membaca mengungkap bahwa genre buku yang paling mudah membuat mereka larut dengan isi cerita adalah fantasi (49 persen), roman (42 persen), sejarah (39 persen), dan fiksi ilmiah (36 persen).
Survei yang dilakukan OnePoll atas nama ThriftBooks antara 29 Juni dan 3 Juli 2023 ini juga menemukan bahwa cerita yang paling mudah menarik minat baca adalah cerita yang terjadi pada masa Perang Dunia II (44 persen), masa kini (42 persen) yang didefinisikan sebagai tahun 1970-an hingga saat ini, dan depresi (42 persen).
Hampir setengah (48 persen) responden diketahui membeli buku berdasarkan pada latarnya saja. Namun, tidak masalah seberapa realistis latarnya, karena lebih dari separuh (53 persen) responden mengatakan bahwa latar sastra fiksi dan realistis dapat menjadi pelarian.
Sementara itu, tempat juga dapat memengaruhi pengalaman seseorang saat membaca. Mereka yang disurvei lebih nyaman membaca buku di rumah (40 persen) daripada tempat lain. Lebih spesifik lagi, 54 persen Gen Z dan lebih dari seperempat pria (26 persen) mengaku biasa membaca buku saat di toilet.
Cuaca di luar juga bisa berperan, karena hari bersalju dan hujan merupakan katalisator yang sempurna untuk membenamkan diri dalam buku (46 persen). Selain rumah, perpustakaan (60 persen) dan waktu di perjalanan (58 persen) disebut sebagai momen yang nyaman untuk membaca buku-buku favorit peserta. Sebanyak 58 persen lainnya bahkan mengaku membaca sambil bekerja.
Yang menarik, 63 persen responden kerap membayangkan diri mereka menjadi salah satu karakter, dan 58 persen hampir dapat mendengar suara narator atau karakter.
Membayangkan dunia sastra sebagai sesuatu yang nyata bukan hanya untuk anak-anak. Menurut tujuh dari 10 (72 persen) responden, penghayatan buku menjadi lebih mudah seiring bertambahnya usia. Pria lebih cenderung berbagi sentimen ini daripada wanita (78 persen vs 68 persen).
"Buku, seperti halnya film, sering kali membuat kita merasakan perasaan tertentu setelah beberapa jam, beberapa hari, dan bahkan beberapa minggu kemudian. Terlepas dari apapun yang terjadi dalam hidup kita, ini adalah perjalanan yang ingin kita tempuh,” kata juru bicara ThriftBooks seperti dilansir Study Finds, Ahad (10/9/2023).
Setelah menyelesaikan sesi membaca, 30 persen dari mereka yang disurvei menggambarkan suasana hati yang positif dan menjadi penuh inspirasi. "Keindahan dari bercerita terletak pada kekuatannya untuk memikat pembaca dari segala usia, kapan saja, di mana saja," kata juru bicara tersebut.