REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Rodman Tarigan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengedukasi anak-anak guna mencegah penyimpangan orientasi seksual lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Fenomena LGBT saat ini tidak bisa diabaikan.
"Di sinilah peran kita, peran orang tua untuk membimbing, menjaga pergaulan dia di sekolahnya, apalagi ketika masuk fase remaja," ujar Dr. Rodman dalam seminar media "Mendidik Remaja yang Kuat Secara Mental dan Sosial" yang digelar daring, Senin (28/8/2023).
Dia menilai fenomena LGBT adalah isu sensitif dan tidak bisa diabaikan. Dia menegaskan bahwa LGBT bertentangan dengan budaya dan nilai agama di Indonesia.
Dr Rodman menjelaskan bahwa identitas gender pada anak sudah mulai terbentuk pada usia tiga tahun. Pada tahap pertumbuhan ini, anak-anak sudah memiliki pemahaman awal mengenai apakah mereka laki-laki atau perempuan.
Namun, kata dia, terdapat faktor yang bisa memengaruhi perubahan dalam identitas gender anak pada tahap ini, salah satunya adalah faktor lingkungan. Dr Rodman menyebut faktor lingkungan bisa berdampak pada perubahan identitas gender anak.
Dia pun menegaskan perlunya peran aktif dari orang tua dalam membimbing anak-anak tentang identitas gender mereka. Orang tua harus berperan dalam menjaga hubungan anak dengan lingkungan sekitar, terutama saat mereka mulai bersekolah.
"Ketika masuk fase remaja usia 10 sampai belasan tahun itu adalah fase kritis di mana mereka pada usia 10 tahun tersebut mereka akan mencari identitasnya," kata Dr Rodman.
Namun, dia mengingatkan bahwa banyak remaja yang lebih cenderung mencari solusi tentang permasalahan ini dari teman sebaya dan media digital.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan informasi yang akurat dan sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama kepada anak-anak mereka.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr Piprim Basarah Yanuarso menegaskan bahwa Indonesia memiliki landasan negara Pancasila yang mengutamakan nilai ketuhanan. Dia menyatakan bahwa semua agama resmi di Indonesia menolak LGBT. LGBT dapat memberikan dampak negatif terhadap masa depan negara.
"Jadi saya kira pandangan IDAI tegas bahwa kita menganut falsafah negara kita Pancasila, menganut budaya ketimuran, dan sesuai dengan pendapat semua agama besar di Indonesia bahwa LGBT tidak sesuai," tegasnya.