REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini boleh jadi kita beranggapan bahwa bayi yang baru lahir belum dapat melihat beragam warna dan hanya dapat menangkap warna hitam putih dan abu-abu. Studi terbaru menyanggah hal itu, ternyata bayi sebenarnya bisa melihat beberapa warna.
Terlepas dari warna yang dapat dilihat bayi, memang benar bahwa bayi yang baru lahir tidak dapat melihat terlalu jauh. Dikutip dari laman Made for Mums, Kamis (17/8/2023), bayi hanya dapat fokus pada objek yang berjarak sekitar 20-30 sentimeter dari wajahnya.
Itu setara dengan jarak antara wajahnya dan sang ibu saat sedang menyusui. Butuh beberapa bulan bagi bayi untuk mengembangkan penglihatannya dan bisa melihat dengan jelas, dengan rentang lebih jauh, juga menangkap semua warna.
Warna apa saja yang bisa dilihat bayi hingga usia dua bulan? Menurut studi, tangkapan itu bisa bervariasi, tetapi umumnya bayi dua bulan dapat melihat warna hitam dan putih serta warna dasar seperti merah, biru, dan kuning. Merah adalah warna pertama yang dapat mereka bedakan.
Diperkirakan bahwa penglihatan penuh bayi tidak berkembang hingga sekitar usia empat hingga lima bulan. Penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa perkembangan tersebut mungkin terjadi lebih awal.
Sejak masih dalam kandungan, bayi sudah bisa membedakan antara terang dan gelap. Karena itu, memaparkan bayi pada gambar yang kuat dan kontras warna tinggi (pada mainan atau alas bermain) mungkin berguna untuk membantunya lebih cepat membedakan warna.
Orang tua atau pengasuh awalnya bisa menunjukkan mainan dengan warna hitam dan putih, lalu berwarna. Namun, disarankan selalu dengan kontras warna yang kuat.
Menurut studi, bayi punya kecenderungan memilih untuk melihat hal-hal tertentu daripada yang lain. Banyak bayi menunjukkan preferensi untuk melihat wajah. Dia akan suka melihat berbagai mainan atau sarana gambar yang menampilkan wajah karakter tertentu dengan kontras tinggi.
Kembali ke pertanyaan kapan bayi bisa melihat semua warna dengan jelas? Para peneliti merasa sulit untuk menyebutkan usia pasti, karena bayi belum dapat berbicara. Namun, peneliti menyebut warna yang lebih cerah akan terlihat lebih dulu.
Awalnya, bayi mungkin merasa sulit untuk membedakan corak warna, sehingga warna yang cerah dan berlawanan mungkin lebih mudah dilihat. Pada usia sekitar lima bulan, bayi diperkirakan sudah bisa menangkap semua warna yang cukup jelas, meski belum sejelas orang dewasa.
Ketika bayi belum dapat berbicara, cukup sulit untuk mengidentifikasi kekurangan penglihatan warna, karena setiap anak juga membutuhkan waktu untuk mempelajari nama-nama warna. Beberapa anak dengan kekurangan penglihatan warna dapat terus mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi atau membedakan warna.
Mereka mungkin juga mengalami kesulitan menyortir objek berdasarkan warna, bahkan tanpa perlu menamainya. Apabila mengkhawatirkan anak terkait hal tersebut, orang tua bisa menjadwalkan tes warna untuk anak, seperti tes Ishihara. Tes itu meminta peserta untuk melihat titik-titik berwarna dan mengidentifikasi nomor di titik-titik tersebut atau menggunakan jari untuk menjiplaknya.
Terdapat berbagai bentuk kekurangan saat membedakan warna, tetapi saat ini belum ada pengobatan pasti untuk menanganinya. Jika anak didiagnosis buta warna, penting untuk memberi tahu sekolah atau taman kanak-kanaknya, sehingga dapat menyesuaikan beberapa pelajaran atau perangkat khusus untuk anak.
Misalnya, sumber daya yang digunakan untuk alfabet dan kata-kata bacaan awal terkadang menyertakan kata-kata yang dicetak dengan warna hijau atau merah dalam kalimat yang sama, dan ini mungkin perlu diubah. Apabila anak memiliki kekurangan penglihatan warna, mereka mungkin tidak dapat melakukan pekerjaan tertentu di kemudian hari, seperti menjadi pilot.