Kamis 10 Aug 2023 15:15 WIB

Ingin Segera Hamil, Ini Waktu Tepat untuk Berhubungan Intim

Melakukan hubungan intim di masa subur memiliki peluang besar terjadi kehamilan,

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan biasanya ingin segera memiliki keturunan. Untuk itu suami istri harus mencari waktu yang tepat untuk berhubungan intim/ilustrasi
Foto: Pixabay
Pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan biasanya ingin segera memiliki keturunan. Untuk itu suami istri harus mencari waktu yang tepat untuk berhubungan intim/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Salah satu tujuan menikah adalah memiliki keturunan. Namun, tidak semua pasangan langsung diberikan keturunan oleh Allah SWT. Ada yang harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan keturunan.

Tapi, jika Anda ingin segera hamil, ada waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual. Kapan waktu yang tepat?

Baca Juga

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Dr dr Agus Supriyadi, SpOG, SubspFER, M.Kes, MPH mengatakan berhubungan intim yang baik jika ingin segera hamil adalah saat masa subur. Masa subur dihitung dari siklus haid. Oleh karena itu, Anda harus rajin mencatat siklus haid, karena masa subur sangat tergantung siklus haid. 

Kapan masa subur itu? Menurut dokter Agus, masa subur itu adalah dua minggu sebelum tanggal haid. Sementara puncak masa subur adalah dua hari sebelum masa subur. 

"Kapan bagus melakukan hubungan suami istri? Satu hari sebelum puncak masa subur. Lakukan selang sehari. Senggama pada saat masa subur," ujarnya dalam "Seminar dan Bazar Kesehatan Ibu & Anak" yang diselenggarakan oleh RS Premier Jatinegara, belum lama ini.

Menurut dokter Agus, melakukan hubungan intim di masa subur memiliki peluang besar untuk terjadi kehamilan karena masa subur wanita ialah waktu dimana sel telur dilepaskan dari ovarium dan bergerak ke tuba falopi yaitu saluran dimana pembuhan terjadi kalau sperma sudah berada di tuba falopi ketika sel telur dilepaskan besar kemungkinan terjadinya pembuahan dan akhirnya hamil.

Namun sel telur memiliki keterbatasan. Jika tidak dibuahi selama lebih dari empat hari maka akan gagal hamil, akhirnya keluar menstruasi. 

Syarat terjadinya kehamilan secara alami selain hubungan seksual yang normal dan tepat waktu di masa subur. Selain itu, syarat lainnya adalah saluran telur terbuka (paten) dan berfungsi baik, rongga rahim (uterus) normal dan selaput endometrium menebal. 

Tak hanya itu, syarat lainnya adalah ada sel telur yang dihasilkan setiap bulan, dapat tumbuh sampai magang dan dapat pecah (ovulasi) serta harus ada sperma dengan jumlah dan kualitas yang baik.

Menurut Agus, usia menikah pertama dapat menjadi indikator dimulainya seorang perempuan berpeluang untuk hamil dan melahirkan. Perempuan yang kawin usia muda mempunyai rentang waktu untuk hamil dan melahirkan lebih panjang dibandingkan dengan mereka yang kawin pada umur lebih tua dan mempunyai lebih banyak anak. 

Berdasarkan SDKI (2007) rata-rata usia kawin pertama adalah 18,1, sedangkan idealnya adalah 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria (demografi 94). Dalam UU RI tahun 2006 dinyatakan bahwa usia perkawinan untuk perempuan 16 tahun dan pria 19 tahun. “Pertambahan penduduk dapat dipengaruhi juga karena faktor kelahiran yang tidak direncanakan akibat tidak turut serta ber-KB atau disebut unmet need," ujarnya.

Pengertian dari unmet need yaitu persentase wanita menikah yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat atau cara kontrasepsi. "Maka dari itu, perlu berkonsultasi dengan dokter yang tepat,” jelas Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement