Selasa 08 Aug 2023 11:06 WIB

Polusi Udara Jakarta Makin Parah, Musisi, Komedian, Hingga Chef Teriak di Media Sosial

Polusi udara di Jakarta dinilai sudah berbahaya bagi kesehatan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023).Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. Pemprov DKI Jakarta menempuh kebijakan dengan memperbanyak penanaman pohon sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023).Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. Pemprov DKI Jakarta menempuh kebijakan dengan memperbanyak penanaman pohon sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin banyak pihak yang gerah dengan kondisi polusi udara di Jakarta yang kian parah. Para figur publik Indonesia, baik dari kalangan musisi, penyanyi, komedian, hingga chef ramai-ramai teriak di media sosial untuk meningkatkan perhatian soal hal itu.

Musisi Addie MS membuat unggahan di X pada Senin (7/8/2023) yang langsung ditujukan ke Presiden RI Joko Widodo. Dalam cicitannya di media sosial yang dulunya bernama Twitter itu, komponis yang memimpin Twilite Orchestra tersebut menyematkan data polusi Jakarta yang dia dapatkan dari beberapa aplikasi pemantau kondisi udara.

Baca Juga

"Pak @jokowi... Tolong, Pak... Polusi udara Jakarta parah sekali. Sudah bertahun-tahun seperti ini. Bahaya sekali. Ini kondisi pukul 3.30 pagi tadi yang terlihat di apps AirVisual & Nafas," tulis Addie lewat akun @addiems. Dalam gambar, ada banyak warna merah penanda parahnya polusi.

Chef Renatta juga menyoroti polusi yang ada di Jakarta lewat unggahan bernada kritis di akun Twitter @MoeloekRenatta. Juri ajang memasak MasterChef Indonesia yang menempuh pendidikan kuliner di Le Cordon Bleu di Paris, Prancis, itu menyayangkan belum ada langkah solutif.

"Polusi Jakarta yang bertahun-tahun punya AQI rata-rata di atas 170 dan berstatus "berbahaya untuk kesehatan", tapi tetap tidak ada yg bahas/gerak. Di beberapa negara, capai AQI 150 itu sudah jadi headline berita dengan warning heboh jangan keluar rumah, tutup jendela, pakai masker, dan pasang purifier," kata Renatta.

AQI yang dimaksud Renatta adalah Air Quality Index atau Indeks Kualitas Udara, yakni ukuran yang digunakan untuk menilai pencemaran udara. Indeks tersebut biasa digunakan oleh badan pemerintah untuk memperlihatkan seberapa buruk kualitas udara di suatu daerah.

Sosok lain yang bersuara adalah komedian Mo Sidik. Pada akun @mosidik, dia membagikan gambar bergerak lanskap perkotaan dengan langit kelabu. "Ini polusi udara Jakarta gak ada yang mau urusin ya? Kayak dibiarin aja bertahun-tahun," ucapnya.

Begitu pun penyanyi Kevin Wiyarnanda, yang berkeluh kesah soal polusi Jakarta dalam unggahan berbahasa Inggris di akun Twitter @VVYND. "Hidup di Jakarta membunuhmu perlahan. Kualitas udaranya sangat buruk, terjebak kemacetan selama berjam-jam, bekerja selama sembilan jam sambil duduk, tidak banyak berjalan, berkumpul di ruangan yang penuh dengan asap rokok," demikian terjemahan dari unggahan Kevin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement