Senin 07 Aug 2023 08:27 WIB

Lebih Berisiko Kena Alzheimer, Gen Z Perlu Kelola Stres, Jauhi Depresi, Banyak Bersyukur

Dokter ingatkan untuk tidak melakukan diagnosis mandiri kesehatan mental.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Alzheimer (Ilustrasi). Gen Z memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami Alzheimer.
Foto:

Dokter spesialis saraf sekaligus pembina ALZI, Prof Yuda Turana, menjelaskan bahwa individu yang secara repetitif merasa khawatir dengan masa depan, menyesal dengan masa lalu, berpikiran negatif terhadap banyak hal, dan tidak pernah bersyukur, lebih berisiko terkena Alzheimer. Karena itulah, dia mengingatkan pentingnya bersyukur dan berpikiran positif.

"Jadi bukan hanya menjaga kesehatan fisik, tapi juga mental dan rohaninya harus dijaga. Selalu bersyukur dengan apa yang ada, selalu berpikir positif, dan jangan berpikiran negatif," kata Prof Yuda.

photo
Kenali gejala Alzheimer. - (Republika)

Meski demikian, untuk pada akhirnya didiagnosis Alzheimer, pasien harus melewati sejumlah pemeriksaan oleh profesional medis dan tidak dianjurkan diagnosis mandiri. Jika Anda atau anggota keluarga mulai mengalami gejala seperti mudah lupa dengan hal-hal yang biasa dilakukan, Prof Yuda menyarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter.

"Deteksi dan memeriksakannya sedari dini bisa sangat berarti bagi keberlangsungan hidup pasien," kata Prof Yuda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement