Kamis 03 Aug 2023 08:33 WIB

Jurusan Kuliah Sudah Sesuai? Simak Dulu Kiat Ini

Jangan memilih jurusan kuliah berdasarkan gengsi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Di masa kini memilih jurusan dengan gengsi bukan lagi hal yang perlu diikuti dan remaja sebaiknya dapat melihat dari sisi modul belajar juga di pendidikan tinggi. (ilustrasi).
Foto: Www.freepik.com
Di masa kini memilih jurusan dengan gengsi bukan lagi hal yang perlu diikuti dan remaja sebaiknya dapat melihat dari sisi modul belajar juga di pendidikan tinggi. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Memilih jurusan kuliah bukanlah hal yang mudah, mengingat remaja dihadapkan dengan perbandingan dan hadirnya opini yang dibangun oleh teman, saudara, atau bahkan terkadang orang tua sendiri. Opini-opini yang hadir sayangnya tidak jarang merujuk pada pembahasan memilih jurusan yang dikategorikan “keren” agar bisa dibandingkan dan diagungkan oleh teman atau bahkan keluarga. 

Tanpa gengsi, silakan simak tips memilih jurusan kuliah berikut ini.

Baca Juga

1. Fokus pada modul belajar yang sesuai minat

Sarah Jessica, alumnus Cikal 2018 yang kini berkarier di Unilever dan juga berperan sebagai seorang Digital Content Creator Tiktok @fudgeehomecafe mengungkapkan bahwa pelajar lebih baik memfokuskan diri pada eksplorasi modul pembelajaran di suatu kampus atau jurusan. 

“Bagiku, kalalu memilih program studi/jurusan, hal yang saat itu lebih penting adalah modul belajar (apa saja yang dipelajari di sana). Jadi, hal yang lebih penting itu adalah modul belajar dan proses belajarnya. Itu lebih penting dibandingkan gengsinya,” jelas Sarah yang sudah menyelesaikan studinya di International Undergraduated Program Universitas Gajah Mada (UGM).

Tak hanya Jessica, Nailah Putri Alumna Cikal 2020 yang kini memegang peran sebagai asisten dosen Fakultas Psikologi Unika Atmajaya juga menyampaikan bahwa di masa kini memilih jurusan dengan gengsi bukan lagi hal yang perlu diikuti dan remaja sebaiknya dapat melihat dari sisi modul belajar juga di pendidikan tinggi.

Menurutnya gengsi dan ranking kampus itu tidak dilihat lagi, karena yang akan dilihat di masa depan remaja adalah pengalaman dari akademik dan non-akademik. "Jadi, hal yang mau aku tekankan, baiknya fokus ke modul belajar. Kenapa? Karena boleh jadi nama universitas lebih bagus, tapi tidak ada modul yang sesuai minat kita. Nah, boleh jadi juga di universitas lain yang peringkatnya biasa saja punya mata kuliah atau modul yang memang jadi minat kita.” ungkapnya.

 

2. Fokus pada tujuan diri jangka panjang

Ikra Wiratama Hendra, alumnus Cikal 2018 yang kini menikmati studi di Belanda menyampaikan bahwa cara menghindari memilih jurusan karena gengsi adalah fokuskan diri pada tujuan jangka panjang sebagai manusia.

“Di Belanda, bagiku peringkat kampus itu sama aja, mau di Groningen, Amsterdam, Rotterdam, dan lainnya. Semua jurusan atau program studi itu sama-sama punya tantangan dan kesulitan masing-masing. Kalau ranking kampus itu sebenarnya adalah research index atau seberapa optimal kampus tersebut memproduksi riset-riset ilmiah terbaik. Jadi, menurutku baiknya, remaja itu sudah mulai menggali tujuan hidupnya mau apa dan ke mana,” jelas Wira yang pernah memegang peran sebagai ketua PPI Nijmegen pada tahun 2020 dan ketua pelaksana 100 tahun PPI di Belanda ini dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/8/2023).

 

3. Fokus pada lingkungan belajar

Nadila yang juga merupakan lulusan Sekolah Cikal ini sudah menyelesaikan studinya di Transnational and Interdisciplinary Studies in Social Innovation Program (TAISI Program) School of Social Science, Waseda University, Japan dan kini merupakan seorang Contributor Writer di bidang Seni dan Budaya media-media Jepang, USA, UK, dan Indonesia mengungkapkan bahwa alangkah baiknya pelajar yang sedang memilih jurusan dapat memfokuskan diri ke lingkungan belajar dan bukan pada gengsi.

“Bagi aku, fasilitas belajar, lingkungan belajar, dan juga modul belajar lebih utama. Ranking jurusan atau kampus itu kini tidak terlalu penting, baiknya kita cari lingkungan belajar yang bakal memacu cara belajar dan pengembangan diri kita,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement