REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur memperkirakan mengalami kerugian hingga lebih dari Rp500 juta dari kejadian truk tronton "nyelonong" masuk menabrak Gedung Kesenian.
''Kami perhitungkan lebih kurang segitu," kata Kepala UPTD Pengelolaan dan Perawatan Gedung Pemerintah Djogeh As, Ahad (23/7/2023).
Kerugian sebesar itu terutama karena truk yang nyelonong itu menghantam sejumlah fasilitas gedung, seperti lorong dengan pintu rolling door lengkap dengan berbagai properti lainnya. Djogeh menambahkan, pihaknya masih menunggu pembahasan lebih lanjut.
Karena terkait anggaran yang digunakan, apakah bisa menggunakan dana bantuan tidak terduga (BTT) ataukah pilih dari sumber lainnya. Juga belum ditentukan siapa yang akan melaksanakan perbaikannya. "Atau yang dari Dinas PU nanti yang langsung turun tangan," ujar Djogeh.
Sementara bagi masyarakat yang sudah telanjur memesan tempat, tetap bisa berlangsung pada Ahad (23/07/2023) atau pun beberapa hari ke depannya, tetap bisa melangsungkan acaranya. Untuk sementara bagian-bagian yang rusak atau membahayakan ditutup dulu agar tidak jatuh korban.
Truk jenis Fuso tronton tersebut mengalami rem blong ketika diparkir di puncak tanjakan yang di bawahnya ada Gedung Kesenian, Sabtu (22/7/2023) lalu. Saat itu truk juga sudah selesai dimuati dengan kardus dan kertas-kertas bekas. Sopir sebelumnya memasang ganjal dan memasukkan persnelling sebagai pengaman.
Namun malang tak dapat ditolak. Truk itu tiba-tiba saja nyelonong dan menerjang Gedung Kesenian dan membuat heboh acara walimah perkawinan di gedung tersebut. Sebelumnya truk menempuh jarak lebih kurang 120 meter dari punggung bukit di mana ada Jalan Sjarifuddin Joes.
''Karena datang dari tempat yang cukup tinggi itulah truk jadi punya daya lebih,'' kata Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Ropiyani dalam kesempatan terpisah.