REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video komedi yang menampilkan tiga komika Indonesia beredar di media sosial dan kembali menjadi viral. Banyak warganet menghujat penggalan tayangan tersebut karena konten dalam video dituding menghina soal kurban, hari raya umat Islam.
Dalam video, stand-up comedian Adriano Qalbi membacakan sebuah pertanyaan kepada dua rekan sesama komedian, Tretan Muslim dan Coki Pardede.
"Apa prank terparah di muka Bumi?" kata Adriano bertanya. Tretan dan Coki menggeleng tanda tidak tahu jawabannya.
Adriano lantas menjawab, "Disuruh sembelih anaknya sendiri tapi enggak jadi."
Dalam video, Coki langsung tertawa terbahak-bahak, sementara Tretan terlihat menahan diri untuk tidak tertawa.
Meski tersirat dan tidak menyebutkan nama siapa pun, banyak orang paham bahwa itu merujuk pada asal-usul Idul Adha. Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail, tetapi kemudian diganti dengan domba oleh Allah.
Penggalan video itu menjadi viral di beberapa platform media sosial, juga diunggah ulang oleh pendakwah Hilmi Firdausi. Hilmi dan warganet mengecam para komika sebab menjadikan agama sebagai materi lawakan.
Video tersebut rupanya merupakan tayangan dua tahun silam, bagian dari "Battle Dark Jokes" Majelis Lucu Indonesia (MLI). Para komika memberikan tanggapan saat peluncuran platform video Lucuflix di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Adriano Qalbi mengatakan, apa yang disampaikan dalam video hanya lelucon dan tidak dimaksudkan untuk menyinggung siapa pun. Dia juga heran mengapa konten lawas tersebut beredar dan dipenggal dari keseluruhan tayangan.
"Tidak pernah menyebut nama nabi mana pun. Video sebenarnya tidak ingin dirilis tapi sudah ke-copy orang. Kalau dicari, video itu tidak ada di channel MLI," ujar Adriano.
CEO Majelis Lucu Indonesia Patrick Effendy menjelaskan bahwa dalam acara "Battle Dark Jokes", lelucon yang ada tidak berasal dari para komika. Dalam acara itu, salah satu komika membacakan lelucon gelap dari penonton.
Kemudian, dua komika lain berusaha untuk tidak tertawa. Yang tertawa akan kalah dan di akhir acara harus mendonasikan sejumlah uang ke Kitabisa.com untuk pihak yang membutuhkan.
"(Topik) bercandaan itu ada di mana-mana, bercandaan umum, dan di "Battle Dark Jokes" kontennya tidak ada yang dari anak-anak (anggota MLI)," ucap Patrick.
Patrick menjelaskan, MLI tidak pernah berniat membercandakan agama mana pun. MLI justru ingin agar topik agama dan politik identitas tidak dimanfaatkan pihak tertentu untuk "menggoreng" pertikaian.
Menurut Tretan Muslim, berbagai hal yang menyangkut komedi selalu bisa membuat pihak tertentu tersinggung. Tidak cuma soal agama, tapi topik canda soal bencana, hingga tema sepele komunitas kucing pun, berpotensi kena masalah atau menuai protes.