Ahad 25 Jun 2023 15:05 WIB

Radioterapi untuk Pasien Kanker, Seperti Apa?

Radioterapi merupakan terapi yang tak berwarna, tak berasa, dan tak bisa disentuh.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Salah satu penanganan kanker adalah terapi radiasi (radioterapi) (ilustrasi)
Foto: PxHere
Salah satu penanganan kanker adalah terapi radiasi (radioterapi) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia, dan menyebabkan 9.6 juta kematian setiap tahunnya. Di Indonesia, kasus baru kanker sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang.

Salah satu penanganan kanker adalah terapi radiasi (radioterapi), di mana sebanyak 50 sampai 60 persen dari semua pasien kanker memerlukan radioterapi.

Baca Juga

Dokter Onkologi Radiasi, Prof Dr dr Soehartati A. Gondowihardjo, SpRad(K), Onk, Rad. mengatakan radioterapi merupakan salah satu modalitas utama dalam terapi kanker. Minimal satu dari dua orang penderita kanker, selama menjalani perjalanan terapi kanker pasti memerlukan terapi radiasi, berdasarkan data dunia tentang utilisasi alat radioterapi.

Radioterapi merupakan terapi yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak dapat disentuh. "Oleh karena itu, proses quality control sangat penting untuk memastikan radiasi diberikan secara aman, tepat dan berkualitas," ujarnya dalam siaran pers, Ahad (25/6/2023).

Dalam rangka terapi radiasi yang berkualitas, akurat dan presisi ada tiga komponen utama yang diperlukan yaitu ketersediaan sistem dengan teknologi canggih atau terkini dan SDM yang mumpuni, serta sistem quality control yang baik. "Dalam hal ini penggunaan alat pencitraan sebelum radiasi dalam menentukan target radiasi menggunakan CT simulator menjadi hal yang sangat penting," ujar Prof Soehartati.

Executive General Manager Imaging, GE HealthCare ASEAN, Korea, and Australia, Vijay Subramaniam mengatakan akses terhadap terapi radiasi dapat menjadi tantangan bagi masyarakat di Indonesia. Melihat fakta tersebut, GE HealthCare dan Elekta mengumumkan kerja sama di bidang onkologi radiasi untuk meningkatkan perawatan kanker di Indonesia. Sebanyak 50 sampai 60 persen dari seluruh pasien kanker membutuhkan terapi radiasi yang membutuhkan pencitraan berkualitas tinggi serta peralatan dan perangkat lunak yang canggih untuk menargetkan tumor secara tepat dengan tetap mempertahankan jaringan yang sehat.

Elekta dan GE HealthCare berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan utama akan solusi radioterapi bagi penyedia layanan kesehatan, rumah sakit, klinik atau dokter yang membutuhkan teknologi simulasi dan panduan yang fleksibel. Kebutuhan tersebut dapat dioperasikan dengan menggabungkan solusi pencitraan dari GE HealthCare dan solusi radioterapi dari Elekta untuk memberikan sebuah penawaran yang komprehensif di seluruh pencitraan dan perawatan bagi pasien kanker yang membutuhkan terapi radiasi.

Vijay mengatakan upaya bersama antara GE HealthCare dan Elekta ini bertujuan untuk meningkatkan akses solusi kesehatan yang presisi sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan kanker yang optimal, dan mendapatkan diagnosis yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien untuk membantu meningkatkan akurasi pengobatan. "Teknologi pencitraan kami membantu mengoptimalkan perawatan kanker, meningkatkan efisiensi alur kerja, dan memanfaatkan kecerdasan buatan yang memungkinkan perawatan kanker yang terintegrasi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement