REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuntutan untuk kerja serbacepat tak jarang menimbulkan depresi pada pekerja, mulai dari karyawan hingga pemilik bisnis. Mulai dari beban pekerjaan yang berlebihan, stres, hingga kurang mengenal passion diri sendiri dapat membuatmu jenuh dan depresi.
Tak hanya kesehatan mental, depresi juga dapat memengaruhi kesehatan fisik serta otak. Bila dibiarkan berkepanjangan, depresi juga dapat memicu beberapa masalah kesehatan mental lainnya.
Untuk menyiasati kondisi ini, memanjakan diri atau self-reward kerap menjadi solusi cepat. Namun, memanjakan otak juga penting untuk dilakukan. Pasalnya, kesehatan otak dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan.
CEO Stress Management Indonesia, coach Pris, mengatakan stres tidak terelakkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan tips yang tepat, pengenalan diri sendiri, dan cara holistik dan neurosains yang langsung menyasar ke otak, seseorang bisa "kebal" dari stres dan depresi, sekalipun dalam tekanan yang sangat besar dalam pekerjaan.
Yuk, hindari depresi di kantor melalui langkah-langkah mudah berikut:
1. Tenangkan pikiran lewat mindfulness dalam keseharian
Banyak pikiran atau overthinking dapat menghambat pekerjaanmu dan membuatmu depresi. Kamu butuh menenangkan diri sejenak dan mengatur prioritasmu. Prioritaskan apa yang perlu diperhatikan terlebih dahulu dan apa yang bisa menunggu.
Bila ada beberapa hal yang salah, usahakan untuk tidak terlalu dipikirkan, melainkan fokus mencari cara untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi dan mengetahui apa yang dapat berjalan dengan baik. Selain itu, ada banyak cara untuk menenangkan pikiran, seperti meditasi dan journaling. Meditasi dan journaling dapat meringankan stres dan menenangkan pikiran sehingga kamu terhindar dari depresi.
2. Mengurangi konsumsi teknologi dan istirahat yang cukup
Membatasi penggunaan teknologi dan istirahat yang cukup bisa mengurangi stres dan membantu kamu terhindar dari depresi. Otak butuh istirahat selama kurang lebih tujuh sampai delapan jam. Kurangnya istirahat yang cukup dapat menambah berat badan dan penuaan pada kulit. Kualitas tidur yang baik dan pembatasan penggunaan teknologi saling berkaitan.
Melepaskan diri sebentar dari teknologi dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dan otak. Konsumsi teknologi yang berlebihan dianggap dapat menimbulkan banyak masalah psikologis, termasuk depresi. Kesehatan fisikmu juga dapat terganggu dengan mengalami masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan ketegangan leher.
3. Berkumpul bersama teman-teman
Berkumpul bersama orang yang kamu percaya seperti teman adalah salah satu cara untuk menghindari depresi. Teman-teman, Anda bahkan dapat membantu beberapa pekerjaan agar lebih mudah dijalankan. Bantuan, tawa canda, dan perhatian dari orang-orang yang kamu percaya dapat mengurangi rasa cemas dan overthinking.
Mengobrol dan jalan-jalan dengan teman dapat menyeimbangkan hormon oksitosin yang dapat mengurangi rasa stres dan kecemasan. Jadi, tidak ada salahnya untuk berkumpul dan bercerita dengan teman-teman kamu sebentar pada jam makan siang dan sepulang kerja.
4. Gali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup
Ketika sedang mengalami depresi, kerap kali kita merasa kehilangan arah. Sehingga, inilah waktunya untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri tentang nilai dan tujuan hidup. Mulailah dengan mengeksplorasi hal-hal dan kegiatan yang kamu gemari.