REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kantong tidur bayi alias baby sleep sack yang didesain sebagai selimut sekaligus bedong bayi banyak digunakan untuk menghangatkan badan bayi. Namun demikian, para dokter menilai bahwa dampak penggunaan kantong tidur bayi bisa mematikan.
Selama bertahun-tahun, para dokter anak telah menyarankan orang tua untuk tidak meletakkan benda apa pun di boks bayi atau tempat tidurnya termasuk kantong tidur. Alasannya, itu bisa memicu sindrom kematian bayi mendadak atau lebih dikenal sebagai SIDS
Dokter Spesialis Anak Ahli Neonatologi dan anggota gugus tugas AAP untuk SIDS, Michael Goodstein, menjelaskan bahwa bayi tidak bisa bereaksi untuk menjauhkan wajah mereka dari penghalang ketika tidak mendapatkan cukup oksigen, yang pada akhirnya menyebabkan kematian.
“Mengapa ada orang yang menaruh beban di atas dada anak, terutama bayi yang baru lahir. Menambahkan kantong tidur ke dada bayi yang baru lahir, berpotensi menekan dada mereka dan karena tulang rusuk mereka jauh lebih elastis dan fleksibel pada usia tersebut, hal ini dapat mempengaruhi pernapasan mereka?" kata Goodstein.
American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan dalam sebuah surat kepada Komisi Keamanan Produk Konsumen dan ASTM International bahwa mereka telah lama menyarankan agar tidak menggunakan kantong tidur. AAP juga mendesak untuk menerapkan pengawasan yang ketat terhadap kantong tidur.
AAP telah mengantongi bukti bahwa produk seperti kantong yang berbobot menimbulkan penurunan tingkat saturasi oksigen yang membahayakan bayi. AAP menambahkan bahwa komisi dan ASTM harus mengatasi masalah ini sebelum ada bayi yang menjadi korban.
“Jika kekhawatiran kami tidak ditanggapi serius, kita dapat menghadapi terulangnya kematian terkait SIDS yang telah dikaitkan dengan selimut bayi dan lainnya,” jelas AAP seperti dilansir dari Gizmodo, Ahad (18/6/2023).
Salah satu produk tersebut adalah Fisher-Price Rock'n Play Sleeper yang ditarik kembali oleh CPSC pada tahun 2019 setelah dikaitkan dengan sekitar 100 kematian bayi selama 13 tahun. Perusahaan tersebut terpaksa menarik kembali 4,7 juta produk tidurnya setelah 32 kematian dikaitkan dengan produk tersebut.
Pada Januari, komisi keamanan produk AS mengatakan bahwa investigasi menunjukkan kurangnya pengaman pada bantalan tidur menyebabkan bayi-bayi tersebut meninggal ketika mereka berguling dari punggung ke perut atau sisi tubuh mereka.
Dalam surat rekomendasinya, AAP menambahkan bahwa semua kematian bayi yang disebabkan oleh produk tidur dapat dihindari jika produk tersebut ditarik dari pasaran sambil menunggu konfirmasi bahwa produk tersebut benar-benar aman.