REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat di berbagai belahan dunia tengah menghadapi kualitas udara yang buruk dan menderita gangguan kesehatan karenanya. Di Amerika Serikat, contohnya, jutaan warga kini tengah menghadapi peringatan kualitas udara yang buruk.
Saking buruknya kualitas udara, polusi masih berpeluang masuk ke rumah di saat jendela dan pintu tertutup. Sebenarnya, dalam kondisi seperti itu, apakah aman untuk menyalakan pendingin ruangan (AC)?
Menurut Dr Roshini Rajapaksa dari NYU Langone di Amerika Serikat, Anda hanya bisa melakukan ini jika AC tidak menarik udara dari di luar ruangan. Sebab, saat di luar berasap, AC yang menarik udara dari luar dapat membawa partikel halus atau partikel kecil di udara ke dalam rumah.
Nantinya, ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Banyak unit jendela AC menarik udara dari luar ke dalam rumah dan tidak memiliki sistem filtrasi yang kuat. Menurut ahli Good Housekeeping, unit AC terpusat yang menempel di dinding cenderung tidak menarik udara dari luar dan biasanya menyaring dengan baik pada udara yang mungkin masuk ke dalam.
Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) mengatakan jenis filter udara yang paling efektif untuk partikel halus yang digunakan di banyak AC dan sistem Heating, Ventilation, Air Condition (HVAC) adalah filter HEPA. Filter ini secara teoritis menghilangkan setidaknya 99,97 persen debu, serbuk sari, jamur, bakteri, dan partikel di udara dengan ukuran dari 0,3 mikron.
Saat menghidupkan AC dalam kualitas udara yang buruk, penting untuk mengetahui filternya bekerja mutakhir. Anda juga dapat membeli pembersih udara dengan filter HEPA yang tidak hanya aman untuk dijalankan ketika kualitas udara buruk.
"Sangat penting adanya sirkulasi udara di dalam ruangan saat kualitas udara di luar buruk. AC yang tidak menarik udara dari luar adalah salah satu cara untuk mengalirkan udara di dalam ruangan. Anda juga bisa menggunakan kipas angin," kata dr Natalie Azar, dilansir Today, Jumat (9/6/2023).