Kamis 04 May 2023 16:40 WIB

Apple dan Google Kolaborasi Deteksi Pelacak dan Penguntit

Jika ada penguntit, maka perangkat iOS dan Android memberi peringatan pada korban.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Apple dan Google bekerja sama melawan pelaku kejahatan yang menggunakan alat pelacak seperti AirTag untuk menguntit atau melacak. Kolaborasi ini menghasilkan seperangkat aturan baru yang akan membantu mencegah penyalahgunaan perangkat pelacak lokasi Bluetooth./ilustrasi
Foto: Pixabay
Apple dan Google bekerja sama melawan pelaku kejahatan yang menggunakan alat pelacak seperti AirTag untuk menguntit atau melacak. Kolaborasi ini menghasilkan seperangkat aturan baru yang akan membantu mencegah penyalahgunaan perangkat pelacak lokasi Bluetooth./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Apple dan Google bekerja sama melawan pelaku kejahatan yang menggunakan alat pelacak seperti AirTag untuk menguntit atau melacak. Kolaborasi ini menghasilkan seperangkat aturan baru yang akan membantu mencegah penyalahgunaan perangkat pelacak lokasi Bluetooth.

Serangkaian aturan baru ini akan membuat perangkat pelacak lokasi Bluetooth kompatibel dengan iOS (sistem operasi Apple untuk iPhone) dan Android (sistem operasi Google untuk banyak smartphone lainnya).

Baca Juga

Artinya, jika seseorang mencoba menggunakan alat pelacak untuk menguntit atau melacak orang lain tanpa izin mereka, perangkat iOS dan Android akan dapat mendeteksi dan mengirimkan peringatan kepada korban. Beberapa perusahaan lain, seperti Samsung, Tile, Chipolo , eufy Security, dan Pebblebee, juga telah setuju untuk mengikuti aturan baru ini dan membangun kemampuan anti-penguntit ke dalam alat pelacak mereka.

Perangkat pelacak lokasi Bluetooth membantu pengguna menemukan barang-barang pribadi seperti kunci, dompet, koper, dan lainnya melalui jaringan pencarian crowdsourced. Namun, mereka juga dapat disalahgunakan untuk pelacakan individu yang tidak diinginkan.

Ada banyak contoh orang yang menggunakan Apple AirTag untuk menguntit mantan pasangan, teman, dan anggota keluarga mereka. Dalam kebanyakan kasus, AirTag atau alat pelacak lainnya telah ditempatkan secara diam-diam di dalam tas atau mobil korban tanpa sepengetahuan mereka.

Wakil presiden Sensing dan Connectivity Apple Ron Huang mengtakan Apple meluncurkan AirTag untuk membantu pengguna menemukan item terpenting mereka. Pihaknya membuat AirTag dan jaringan Find My dengan serangkaian fitur proaktif untuk mencegah pelacakan yang tidak diinginkan.

“Melalui kolaborasi dengan Google ini akan menghasilkan langkah maju untuk membantu memerangi pelacakan yang tidak diinginkan di iOS dan Android, ”kata Huang, dikutip India Today, Kamis (4/5/2023).

Spesifikasi tersebut telah diajukan sebagai Internet Draft melalui Internet Engineering Task Force (IETF), sebuah organisasi pengembangan standar terkemuka. Pihak yang berkepentingan diundang dan didorong untuk meninjau dan berkomentar selama tiga bulan ke depan.

Setelah periode tersebut, Apple dan Google akan bermitra untuk menangani umpan balik dan akan merilis implementasi produksi dari spesifikasi untuk peringatan pelacakan yang tidak diinginkan pada akhir tahun 2023 yang nantinya akan didukung di versi iOS dan Android.

Kolaborasi antara Apple dan Google merupakan langkah maju dalam melindungi pengguna dari pelacakan yang tidak diinginkan dan penyalahgunaan perangkat pelacak lokasi Bluetooth. Spesifikasi tersebut akan memberikan serangkaian fitur proaktif untuk mencegah pelacakan yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemampuan deteksi, menawarkan ketenangan pikiran bagi pengguna yang mengandalkan perangkat ini untuk menemukan barang-barang pribadi mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement