REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Twitter, Elon Musk, telah merogoh kocek pribadi untuk mempertahankan centang biru di akun LeBron James dan Stephen King. Jadi meskipun pebasket dan penulis legendaris itu tidak membayar biaya langganan Twitter Blue, akun keduanya masih memiliki centang biru.
Pada Kamis, Twitter secara resmi menghapus semua akun terverifikasi atau centang biru yang belum mendaftar untuk layanan berlangganan berbayar Twitter Blue. Kebijakan ini memang memicu perdebatan dan kontroversi, di mana beberapa tokoh seperti LeBron James dan Stephen King termasuk di antara kelompok yang kontra.
“Akun Twitter saya mengatakan bahwa saya telah berlangganan Twitter Blue. Padahal tidak," demikian kata Stephen King, menegaskan bahwa tetap pada pendiriannya untuk tidak mengeluarkan kocek demi centang biru.
“Akun Twitter saya mengatakan bahwa saya telah memberikan nomor telepon. Padahal tidak,” tambah King dalam cicitannya seperti dilansir dari Film News, Jumat (21/4/2023).
Merespon cicitan King, Musk dengan enteng menjawab, "Sama-sama, namaste”. Jawaban sang CEO Twitter ini seolah menunjukkan bahwa dia telah mensponsori tanda centang biru untuk akun King.
Editor The Verge juga mengonfirmasi bahwa seorang karyawan Twitter mengirim email kepada pebasket kenamaan LeBron James. Email itu berisi pemberitahuan bahwa akun James akan mendapat akses langganan gratis ke Twitter Blue, atas persetujuan Elon Musk.
Sama seperti halnya Stephen King, James sebelumnya telah menyatakan bahwa dia tidak bersedia membayar uang untuk mempertahankan centang biru di akun Twitternya. Juru bicara lama sang atlet, Adam Mendelsohn, mengonfirmasi bahwa James tidak membayar untuk mempertahankan centang biru.
Setelah artikel The Verge dibagikan di Twitter, Musk mengonfirmasi bahwa dia telah membayar beberapa akun dengan uangnya sendiri.
“Saya membayar beberapa (akun) secara pribadi,” kata Musk. Dia kemudian mengklarifikasi bahwa dia hanya membayar langganan untuk James, King, dan legenda Star Trek, William Shatner.
Sistem centang biru terverifikasi di Twitter pada awalnya digunakan untuk membedakan pemilik akun yang benar-benar terkenal, seperti selebriti dan organisasi, dari penipu atau parodi. Musk memutuskan untuk menghapus fitur tersebut ketika ia mengakuisisi Twitter tahun lalu, dan sebagai gantinya mengharuskan pengguna membayar langganan Twitter Blue.
Merujuk informasi dari laman Twitter, Twitter Blue yang baru saat ini bisa dibeli di web seharga delapan dolar AS per bulan, atau 84 dolar AS per bulan. Sementara itu, dalam aplikasi di iOS dan Android seharga 11 dolar AS per bulan atau 114,99 dolar AS per bulan.