REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum pandemi Covid-19, minuman tradisional, seperti jamu, tidak populer di kalangan anak muda. Ketua Tim Kerja Strategi, Monitoring dan Kemitraan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Indri Wahyu Susanti, menyebut Covid-19 membuat banyak kalangan masyarakat berbondong-bondong meminum jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Indri pun menyebut komitmen melestarikan dan mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia harus dilakukan berbagai kalangan. Selama ini, dia tak menampik bahwa minuman tradisional dianggap ketinggalan zaman oleh generasi muda.
"Seiring kemajuan zaman yang semakin modern, masih banyak generasi muda yang berpikir bahwa makanan dan minuman tradisional sudah ketinggalan zaman," kata Indri dalam jumpa pers "10 tahun NutriSari W’dank Menghangatkan Indonesia" di Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).