Jumat 07 Apr 2023 15:50 WIB

Dokter Ortopedi Tanggapi Pengobatan Ida Dayak yang Bisa Meluruskan Tulang Bengkok

Jangan sampai nanti melakukan pelurusan tulang paksa yang bisa membuat otot cedera.

Ida Dayak dikenal memiliki kemampuan meluruskan tulang bengkok (ilustrasi).
Foto: Tangkapan Layar
Ida Dayak dikenal memiliki kemampuan meluruskan tulang bengkok (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengobatan alternatif yang dilakukan Ida Dayak dengan meluruskan tulang bengkok belakangan viral di berbagai platform media sosial (medsos). Bahkan, ribuan warga Kota Depok sempat berbondong-bondong ingin mendatangi lokasi pengobatan gratis di Markas Divisi I/Kostrad, Cilodong, beberapa waktu lalu.

Dr Omar Luthfi SpOT (K) Spine pun ikut menanggapi cara pengobatan yang dilakukan Ida Dayak. Selaku dokter ortopedi, ia masih memiliki keraguan dengan metode pengobatan tersebut. Dia menilai, pengobatan alternatif tersebut tidak bisa disandingkan dengan cara medis yang dilakukan dokter pada umumnya.

"Ibu Ida Dayak bisa mengoreksi tangan dan tulang bengkok, secara ilmiah kedokteran itu tak bisa menjelaskan ini sebenarnya apa sih yang dia kerjakan, sehingga dia bisa memperbaiki tulang itu menjadi lurus. Tapi sih memang kalau lihat videonya saya ngeliatnya ngilu ya," kata dokter Omar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Menurut dokter Rumah Sakit Premier Bintaro tersebut, jika menggunakan pengobatan medis, hal itu berdasarkan literasi dan penelitian yang sudah dikerjakan bertahun-tahun. Sehingga, metode yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tentu saja, hal itu tidak bisa disamakan dengan pengobatan tradisional yang dilakukan Ida Dayak.

"Karena banyak juga saya lihat di videonya gak ada kasus tulang belakang, tapi tangan atau kaki, yang memang sudah posisinya sudah menekuk atau dilakukan pelurusan oleh Ibu Ida Dayak. Sebenarnya saya kalau ngeliatnya itu nyeri ya, dan kalau pun kita sebetulnya kalau misalnya bengkok itu bukan cuma tulangnya lho, tapi juga tulang uratnya terus otot-ototnya itu juga. Jadi memang tidak semudah itu kita melakukan tindakan meluruskan tulang," kata Omar.

Dia menerangkan, dalam pengobatan medis ketika dokter mencoba meluruskan tulang pasien maka dilakukan dengan prinsip kedokteran. Meski begitu, Omar mengakui, memang ada kalangan masyarakat yang lebih senang untuk mencoba pengobatan alternatif daripada pergi ke dokter.

"Karena kita juga harus memperhatikan struktur lainnya. Karena jangan sampai nanti melakukan pelurusan paksa atau ternyata nanti ada cedera di ototnya itu sih jadi memang itulah di Indonesia sangat banyak terapi alternatif, tapi tak bisa dibuktikan keilmiahannya," kata Omar.

Dia pun menjelaskan, bagaimana seorang dokter menangani skoliosis, yaitu kelainan yang ditandai bentuk tulang belakang melengkung menyerupai bentu 'S' atau 'C'. Dia memaparkan, gejala skoliosis biasanya tubuh tampak asimetris dengan tulang belakang melengkung atau condong ke satu sisi, serta bahu tinggi sebelah, panggul tinggi sebelah, dan tulang belikat lebih menonjol di satu sisi.

Untuk menganani masalah itu, bisa dengan memanfaatkan fasilitas robotic spine surgery. Omar menyebut, operasi bisa membuat tulang seperti orang normal dengan hasil presisi dan akurasi pemasangan implan 99 persen. "Bahkan, untuk kasus yang sangat sulit, sangat minimal risiko dan komplikasi pemasangan implan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement