REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari semua perawatan diri yang dilakukan, memotong kuku mungkin merupakan hal yang membosankan. Tapi, apa yang akan terjadi jika Anda tidak memotong kuku selama sebulan penuh?
Ahli penyakit kaki dan ahli bedah kaki bersertifikat, Bruce Pinker, mengatakan dia telah merawat beberapa pasien yang enggan memotong kuku kaki. Atau, mereka memilih menyuruh orang lain melakukannya karena tidak mau memotong kuku kaki sendiri.
"Alasan psikologis ini bisa jadi rumit. Beberapa orang membenci kaki, terutama jika mereka memiliki jamur kuku atau jari kaki yang tidak 'utuh'," ujarnya seperti dilansir laman Best Life, Selasa (5/4/2023).
Berhati-hatilah bagi Anda yang malas potong kuku kaki. Jika sebulan tidak dipotong, kuku bisa tumbuh ke dalam. "Jika orang tidak cukup sering memotong kukunya, kuku yang tumbuh ke dalam bisa menjadi masalah," ujar ahli penyakit kaki bersertifikat yang berpraktik di Direct Podiatry Arizona di Tempe, Arizona, Sondema N Tarr.
Kuku kaki menjadi sangat panjang, cenderung melengkung dan akan tumbuh ke dalam kulit. Pinker mengatakan, berjalan bisa menjadi menyakitkan jika Anda tidak mengikuti pemotongan kuku kaki, meningkatkan kemungkinan tersandung, dan jatuh.
Mengenai kuku kaki yang tumbuh ke dalam, dia mengatakan kasus yang parah mungkin memerlukan antibiotik. "Jika kuku jari kaki terinfeksi jamur atau ragi, dan tidak dipotong secara teratur, infeksi dapat menyebar dan menyebabkan jamur kaki atlet, dan kemungkinan selulitis," ujarnya.
Anda sebenarnya tidak perlu memotong kuku kaki sesering yang Anda kira. "Beberapa faktor seperti sirkulasi, nutrisi, kondisi kesehatan tertentu, atau trauma sebelumnya, dapat memengaruhi seberapa cepat kuku Anda tumbuh," kata Tarr.
Seberapa sering kuku kaki harus dipotong berkisar tiga hingga empat pekan untuk orang yang sehat, hingga setiap sembilan hingga 12 pekan untuk seseorang dengan sirkulasi yang buruk. Pinker merekomendasikan agar kaum muda melakukan pedikur setiap dua hingga empat pekan. Bagi orang lanjut usia (lansia) dapat memotong kuku kaki setiap satu hingga dua bulan, tergantung pada tingkat pertumbuhannya.
Ketika memotong kuku kaki, Tarr mengatakan untuk memotong kuku secara lurus. "Anda tidak ingin membulatkan sudut karena itu meningkatkan risiko kuku tumbuh ke dalam. Anda juga tidak ingin memangkas terlalu pendek, karena ini juga bisa menyebabkan kuku tumbuh ke dalam," ujarnya.
Tarr memperingatkan orang tua dengan kuku kaki yang sangat tebal dan penderita diabetes harus mengunjungi ahli penyakit kaki untuk memotong kuku. Tarr setuju pemotongan kuku di rumah atau di salon baik-baik saja untuk orang yang tidak memiliki kondisi kesehatan.
Namun jika Anda memiliki aliran darah yang buruk, neuropati, diabetes, atau kombinasi dari ketiganya, sebaiknya Anda tidak mengunjungi salon kuku sama sekali. "Kelompok orang ini memiliki risiko infeksi dan amputasi jari kaki yang jauh lebih tinggi. Perawatan kuku harus dilakukan oleh tenaga medis," kata dia.
Pilih salon yang mempraktikkan standar kebersihan yang baik. "Di salon mana pun, instrumen yang mereka gunakan harus sekali pakai dan dibuang setelah setiap klien, atau disterilkan dalam autoklaf," ujar Tarr.