Selasa 04 Apr 2023 23:26 WIB

Enam Makanan yang Dapat Memicu Penyakit Jantung

Makanan jenis tertentu dapat memicu penyakit jantung.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Makanan olahan (ilustrasi). Sosis termasuk makanan olahan yang memiliki kadar garam tinggi, buruk untuk kesehatan jantung.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet atau pola makan menjadi bagian penting dalam hidup kita. Namun, berhati-hatilah saat memilih makanan karena bisa jadi makanan tersebut memicu penyakit jantung.

Dikutip dari laman Express, Selasa (4/4/2023), para ahli menginformasikan jenis makanan yang harus dihindari atau dibatasi. Dr Sharonne Hayes, seorang ahli jantung yang berbasis di Klinik Jantung Wanita di Minnesota, AS mengatakan tidak ada makanan yang akan menyelamatkan hidup, dan tidak ada satu pun yang akan membunuh Anda. Ini tentang keseimbangan.

Baca Juga

"Jadi kue keju sesekali tidak akan membunuhmu, tapi apa yang Anda makan dan berapa banyak yang kamu makan itulah yang sangat penting."

1. Sosis

Selain rasanya yang menenangkan, makanan ini juga mengandung kalori, lemak jenuh, garam, dan zat tambahan seperti nitrat. Yang mengkhawatirkan, semua bahan ini adalah resep untuk masalah jantung, menurut ahli jantung.

Ahli jantung Dr Andrew Freeman, yang bekerja di National Jewish Health di Colorado, AS, memperingatkan daging olahan telah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

2. Keripik

High Blood Pressure UK menjelaskan bahwa konsumsi garam yang tinggi adalah satu-satunya penyebab terbesar dari tekanan darah tinggi. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung.

Oleh karena itu, dokter merekomendasikan untuk menghindari keripik kaya akan karbohidrat olahan, rasanya asin dan renyah.

3. Puding

Meskipun boleh saja sesekali menikmati suguhan manis, Anda harus meminimalkan konsumsi puding. Dr Sharonne mengatakan dia memanjakan diri paling banyak sekali dalam sepekan dan menjaga porsinya tetap kecil untuk membatasi kalori.

Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan penambahan berat badan dan kelebihan berat badan. Hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan diabetes tipe 2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement