Rabu 29 Mar 2023 00:30 WIB

Kurangi Lemak Perut Bisa Turunkan Risiko 13 Jenis Kanker

Lemak yang ada di dalam perut dikenal pula sebagai lemak visceral.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Perut buncit. Mengukur lingkar perut secara berkala merupakan cara yang mudah untuk memantau kondisi lemak visceral di dalam tubuh.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perut yang buncit akibat penumpukan lemak bisa meningkatkan risiko beragam masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang jarang disadari berkaitan dengan lemak berlebih di perut adalah kanker.

Lemak yang ada di dalam perut dikenal pula sebagai lemak visceral. Lemak visceral ini berada di dekat organ-organ di dalam perut, seperti hati dan usus.

Baca Juga

Penumpukan lemak visceral kerap dikaitkan dengan beragam risiko masalah kesehatan. Sebagian di antaranya adalah serangan jantung, strok, diabetes, serta kanker.

Kondisi lemak visceral berlebih bisa ditemukan pada orang-orang yang kegemukan atau obesitas. Namun, orang bertubuh tidak gemuk juga bisa memiliki perut buncit akibat penumpukan lemak visceral. Kondisi ini dikenal sebagai obesitas sentral.

"Banyak orang tak menyadari bahwa berat badan berlebih ini juga meningkatkan kemungkinan terjadinya 13 jenis kanker berbeda," jelas Dr Luke Pratsides dari Numan, seperti dilansir Express, Selasa (28/3/2023).

Sebagian jenis kanker yang diketahui berkaitan dengan masalah kegemukan dan penumpukan lemak visceral adalah kanker esofagus, kanker lambung, dan kanker hati. Berikut ini adalah daftar lengkap 13 jenis kanker yang risikonya bisa meningkat akibat kegemukan, menurut Cancer Research UK:

1. Kanker payudara (pada wanita setelah menopause)

2. Kanker usus

3. Kanker rahim

4. Kanker esofagus atau kanker kerongkongan

5. Kanker pankreas

6. Kanker ginjal

7. Kanker hati

8. Kanker lambung atas (gastric cardia)

9. Kanker empedu

10. Kanker ovarium

11. Kanker tiroid

12. Kanker myeloma (sejenis kanker darah)

13. Kanker meningioma (sejenis tumor otak)

Dengan mengurangi lemak berlebih di perut, ketigabelas risiko kanker ini dapat ikut menurun. Menurut Dr Pratsides, perbaikan pola makan sangat dianjurkan untuk mengurangi kelebihan lemak visceral.

"Meski olahraga memainkan peran dalam penurunan berat badan, kontributor terbesar adalah pengaturan pola makan atau diet," ujar Dr Pratsides.

Salah satu perubahan pola makan yang dianjurkan Dr Pratsides adalah mengurangi makanan ultra proses, baik makanan ultra proses hewani maupun nabati. Penting juga untuk mengurangi asupan gula rafinasi dan alkohol.

"(Kiat ini) bisa membantu menurunkan berat sentral tubuh," tutur Dr Pratsides.

Mengukur lingkar perut secara berkala merupakan cara yang mudah untuk memantau kondisi lemak visceral di dalam tubuh. Menurut panduan Kementerian Kesehatan RI, batas aman lingkar perut untuk pria adalah 80 cm dan untuk wanita adalah 80 cm.

Pola Makan dan Umur Panjang

Menekan risiko beragam jenis kanker bisa membantu orang-orang untuk memiliki harapan hidup yang lebih baik. Terkait upaya memperpanjang harapan hidup, Dr Pratsides juga merekomendasikan perubahan gaya hidup. Salah satu gaya hidup yang dianjurkan adalah gaya hidup ala orang-orang Mediterania.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement